1.000 Kartu Kendali Pembelian Gas Melon Didistribusikan di Sambutan Besok

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kota Samarinda Marnabas (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda telah menyediakan 35.000 kartu kendali pembelian gas LPG 3 kilogram yang akan didistribusikan ke 58 kecamatan di Samarinda.

Untuk memulai penyaluran kartu kendali ini, Pemkot Samarinda siap meluncurkan 1.000 kartu kendali pertama secara simbolis kepada masyarakat Sambutan di Kecamatan Sambutan, Kamis 12 Desember 2024 besok.

Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Kota Samarinda Marnabas mengatakan, program kartu kendali ini bertujuan untuk memastikan pembelian gas LPG 3 Kg di Kota Samarinda tidak lebih dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp18.000 per tabungnya

“Besok kita akan meluncurkan 1.000 kartu kendali di kecamatan Sambutan,” kata Marnabas di Gudang Bulog Samarinda Jalan Ir Sutami, Rabu 11 Desember 2024.

Dalam pendistribusian kartu kendali pembelian gas LPG 3 Kg ini, Pemkot Samarinda bekerja sama dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan masing-masing RT di Sambutan dalam pendataan warga penerima manfaat.

“Jatah satu kartu keluarga itu nantinya saat membeli hanya 1 tabung per bulan. Kecuali keluarganya banyak, bisa 3 tabung satu keluarga,” ujar Marnabas.

Dengan kartu kendali ini, diharapkan tidak ada lagi harga gas LPG 3 Kg lebih dari Rp18.000 per tabung. Selain itu, Marnabas memastikan kuota gas subsidi ini terus tersedia di setiap pangkalan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kesulitan mendapatkan gas LPG 3 Kg itu.

“Di pangkalan itu ada jatah 250 tabung yang masuk perminggunya. Paling kita hanya mengambil 130 tabung yang terguna,” ujarnya.

Hadirnya kartu kendali ini, lanjut Marnabas, akan menekan potensi kecurangan dalam penyaluran gas LPG 3 Kg yang tidak tepat sasaran, karena data yang digunakan merupakan data akurat dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan sosial scurity number (SSN).

“Kartunya yang didistribusikan itu disesuaikan dengan data yang ada di SSN. Memang benar benar keluarga miskin ekstrem yang dapat,” demikian Marnabas.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: