SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda masih dipadati pemudik hari Kamis 20 April 2023. Hingga dua hari jelang lebaran Idulfitri, tercatat ada 13.115 orang penumpang terbang dari Samarinda.
Data diperoleh niaga.asia dari Bandara APT Pranoto, sejak delapan hari jelang Idulfitri pada 15 April ada 1.505 orang berangkat dari Bandara APT Pranoto. Berikutnya H-7 ada 1.899 orang, H-6 ada 1.687 orang dan H-5 ada 2.006 orang terbang dari Samarinda.
Pada H-4 Idulfitri ada 2.048 penumpang yang terbang dari Samarinda, H-3 Idulftri ada 1.933 penumpang serta H-2 pada hari Kamis 20 April 2023 ada 2.037 penumpang yang terbang.
Sejumlah maskapai seperti Super Air Jet dan Batik Air, menambah frekuensi penerbangan dari dan ke Bandara APT Pranoto di musim mudik Idulfitri tahun ini.
“Ada ekstra flight operator (maskapai) tujuan Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya. Kalau diprosentasekan ada peningkatan penumpang 30-40 persen,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Kelas I Agung Pracayanto.
BACA JUGA :
Apron Bandara APT Pranoto Diperluas di 2024, Bisa Tampung 8 Pesawat
Meski meningkat hingga 40 persen, kondisi penerbangan dari dan ke Samarinda belum benar-benar pulih. Di mana angka penumpang tertinggi di Bandara APT Pranoto masih tercatat pada musim mudik Idulfitri 2019 lalu.
“Kalau seperti 2019 belum ya. Karena parameternya, saat itu masih ada rute Denpasar, Banjarmasin dan Makassar. Sebelum pandemi COVID-19, dalam sehari bisa sampai 4.000-5.000 orang yang terbang,” ujar Agung Pracayanto.
UPBU Kelas I APT Pranoto Samarinda terus berupaya berkoordinasi dengan maskapai untuk kembali membuka rute-rute yang sebelumnya beroperasi. Seperti rute Denpasar, Banjarmasin dan Makassar.
“Kami terus berupaya buka rute-rute yang sebelumnya ada. Mereka (maskapai) menunggu demand (permintaan). Kalau dari dan ke Samarinda, rute paling ramai itu Jakarta dan Surabaya,” terang Agung Pracayanto.
Puncak arus balik di Bandara APT Pranoto Samarinda diperkirakan pada 2 Mei 2023.
“Arus balik full booking sampai 2 Mei. Itu nanti tinggal kebijakan maskapai untuk menambah ekstra flight. Harapan kami, dengan permintaan tinggi saat ini harga tiket bisa turun lagi,” Agung Pracayanto menjelaskan.
Menurut Agung Pracayanto, kenaikan harga tiket yang masih di bawah tarif batas atas (TBA) itu disebahkan karena turunnya jumlah penumpang.
“Jadi operator ingin BEP (Break Event Point), sehingga menaikkan harga tiket. Harga tiket tetap dimonitor, melalui Otoritas Bandara Wilayah VII. Bukan hanya memonitor pergerakan pesawat tapi juga harga tiket,” demikian Agung Pracayanto.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Kaltim