
MADIUN.NIAGA.ASIA – Hujan deras yang melanda Madiun pada Selasa (28/1/2025) malam menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah.
Salah satu dampaknya terjadi di makam yang terletak di Desa/Kecamatan Mejayan, di mana longsor mengakibatkan 18 jenazah hanyut terbawa arus sungai.
“Benar, makam di Desa Mejayan longsor, dan ada 18 jenazah yang hanyut,” ujar Kepala Desa Mejayan, Gunawan, Rabu (29/1/25).
Ia menjelaskan bahwa makam tersebut diperuntukkan bagi warga Kelurahan Krajan, meskipun lokasinya berada di wilayah Desa Mejayan.
“Untuk pendataan makam yang hilang akibat banjir, saat ini masih dilakukan oleh pihak Kelurahan Krajan. Jika terkait data ahli waris, bisa langsung menghubungi Lurah Krajan, karena Desa Mejayan hanya sebagai lokasi,” tambah Kades Gunawan.
Banjir yang melanda Kecamatan Mejayan dan Saradan disebabkan oleh curah hujan tinggi di kawasan Gunung Wilis, Madiun. Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang, serta di Desa/Kecamatan Kare.
Tanah longsor di Desa Kare sempat menutup jalur Madiun menuju objek wisata Telaga Ngebel. Saat ini, BPBD bersama TNI-Polri masih melakukan pembersihan material longsor dan lumpur akibat bencana tersebut.
Sumber: Tribratanews.Polri | Editor: Intoniswan
Tag: Tanah Longsor