SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti menanggapi rencana Pemkot Samarinda untuk membangun sekolah terpadu bertaraf internasional. Menurut Puji, seharusnya Pemkot Samarinda memenuhi dulu pemenuhan SPM (Standar Pelayanan Minimum) di semua sekolah yang ada saat ini terlebih dahulu, baru bangun sekolah bertaraf internasional.
“Komisi IV tak mempersoalkan rencana tersebut, namun yang menjadi urgensi sebenarnya terkait sejumlah sekolah yang sampai saat ini belum lengkap fasilitasnya,” kata Sri Puji Astuti menjawab Niaga.Asia, Kamis (11/5/2023).
Delapan SPM Pendidikan yang mestinya dipenuhi oleh Pemkot Samarinda yakni: Standar isi, Standar proses, Standar kompetensi lulusan, Standar pendidik dan tenaga kependidikan, Standar sarana dan prasarana, Standar pengelolaan, Standar pembiayaan, Standar penilaian pendidikan.
Menurut Puji, sekitar 803 lebih satuan pendidikan negeri di Samarinda, sebagian besar itu masih di bawah standar dan belum maksimal untuk memenuhi SPM (Standar Pelayanan Minimal) Pendidikan.
“Pemkot Samarinda, mestinya menyelesaikan dulu Pekerjaan Rumah (PR) yang ada, sebelumnya merealisasikan rencana pembangunan sekolah bertaraf dunia itu,” katanya.
Bahkan di Samarinda, masih temukan gedung sekolah yang seharusnya tidak layak dipakai lagi. Kemudian sarana dan prasarana (Sarpras) penunjang pendidikan juga belum memadai. Selain itu masih ada sekolah yang dibangun diatas lahan masyarakat dengan status meminjam tempat.
“Perlu diingat bahwa Pemkot masih punya banyak PR. Masih banyak sekolah-sekolah itu harus kita penuhi SPM pendidikannya. Maksudnya konsen dulu terhadap masalah-masalah pendidikan itu. Kita penuhi dulu delapan SPM pendidikan, baru secara bertahap kita bangun sekolah internasional. Menurut saya baru sangat bagus,” tegasnya.
Penulis: Kontributor Niaga.Asia, Teodorus | Editor: Intoniswan | ADV DPRD Samarinda
Tag: Pendidikan