SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Opening Ceremony FESyar KTI (Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia) di Hotel Mercure Samarinda, hari ini, berlangsung semarak, ditandai dengan pemukulan gendang oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P Juwono bersama Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), H Hadi Mulyadi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim, KH Muhammad Rasyid, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Sigit Wibowo, dan anggota Forkopimda Kaltim, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Ricky P Gozali.
Sebelum pemukulan gendang, Bank Indonesia Provinsi Kaltim sebagai tuan rumah sekaligus penyelenggara FESyar KTI 2023, kepada undangan menyuguhkan tayangan kawasan pariwisata dan sentra UMKM di KTI, meliputi seluruh provinsi di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat, yang dibina Bank Indonesia.
Tidak hanya itu, undangan juga menikmati parade gabungan dari tarian-tarian dari berbagai provinsi di KTI dan di lobi Ball Room tempat acara berlangsung juga dipamerkan aneka macam produk khas dari berbagai provinsi yang diproduksi pelaku UMKM asuhan 19 Perwakilan Bank Indonesia di KTI.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Ricky P Gozali dalam laporannya mengatakan, hadir di kegiatan FESyar KTI yang dilaksanakan di Samarinda hingga tanggal 29 Mei nanti sebanyak 19 kepala Perwakilan Bank Indonesia di KTI.
“Pelaksanaan FESyar dibagi Bank Indonesia jadi tiga wilayah, yakni Jawa, Sumatera, dan di KTI. FESyar di KTI sasarannya antara lain sertifikasi halal produk halal bagi 100.000 pelaku UMKM,” ungkapnya
Sementara Wakil Gubernur Kaltim, H Hadi Mulyadi, dalam sambutan singkatnya menyampaikan, bangga dan syukur Kaltim telah dipilih sebagai tempat pelaksanaan FESyar bagi KTI.
Untuk mendukung FESyar, kata Hadi lagi, Pemprov Kaltim dan Kaltara akan mendirikan Bankaltimtara Syariah terpisah dari Bankaltimtara yang sudah ada saat ini.
“Bankaltimtara Syariah itu nanti jadi bank mandiri terpisah dari Bankaltimtara,” ujarnya.
Terkait pendirian Bankaltimtara Syariah tersebut, Hadi minta kepada Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P Juwono diberi keringanan dalam hal kewajiban memenuhi modal awal dalam mendirikan bank.
“Sebagai ibu kota negara (IKN) yang baru, perlu ada bank syariah milik daerah,” ujarnya.
Sedangkan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P Juwono, dalam sambutannya mengatakan, ekonomi syariah perlu dimajukan, karena bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.
“Indonesia saat berada di 3 besar ekonomi syariah global. Meski demikian pertumbuhannya terhitung lambat,” katanya
Prioritas Bank Indonesia dalam memajukan ekonomi syariah saat ini pada makanan halal, keuangan syariah, serta digitalisasi ekonomi syariah. Dalam memajukan UMKM perlu juga kurasi terhadap produk UMKM sebelum masuk pasar.
“BI mendukung ekonomi syariah melalu QRIS dan BI-Fast. BI sudah meluncurlan kartu kredit Indonesia,” ucapnya.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: BI KaltimFESyar 2023