SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Harga hewan kurban di kota Samarinda naik signifikan sepekan menjelang Iduladha yang ditetapkan pemerintah 29 Juni 2023 mendatang.
Salah satu penjual hewan kurban di Jalan KH Wahid Hasyim, Aldi Pratama mengatakan, kenaikan harga hewan kurban sapi tahun ini hingga Rp 2 juta per ekor.
“Selama kami dari 2019 sampai 2022, 2023 ini harga paling tinggi yang rata-rata mungkin dulu kami bisa jual sekitar Rp 17 juta satu ekor, sekarang harganya Rp 19 juta,” kata Aldi Pratama ditemui Kamis 22 Juni 2023.
Dia menerangkan, harga hewan kurban itu dinilai berdasarkan masing-masing berat.
“Berat 200 kilogram dijual sekitar Rp 12 sampai Rp 14 juta satu ekor. Sapi yang beratnya di atas 200 kg seharga Rp 14 sampai Rp 15 juta. Paling besar itu 1 ton lebih dijual harganya Rp 140 juta,” ujar Aldi Pratama.
Dia menjelaskan, hewan kurban tersebut rata-rata berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan aman dikonsumsi.
“Semua sudah ada ear tag berwarna kuning di telinganya. Jadi menandakan sapi itu aman,” terang Aldi Pratama.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Samarinda, Maskuri ketersediaan sapi kurban di Samarinda tercukupi jelang Iduladha tahun ini.
“Saat ini tinggal menunggu pasokan sapi sebanyak 1.200 ekor lagi yang akan tiba dari luar daerah. Seharusnya akan datang rencananya 13 ribu ekor, dan saat ini baru terpenuhi 98 persen,” kata Maskuri.
“Bicara ketersediaan, Samarinda aman walaupun ada kenaikan harga itu jelas,” Maskuri menambahkan.
Maskuri juga mengingatkan penjual hewan kurban seperti sapi mesti mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), untuk memastikan bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi.
“SKKH itu harus ditanyakan. Tanpa SKKH kami tidak bertanggung jawab jika terjadi sesatu karena keterbatasan kami,” tegas Maskuri.
Masih disampaikan Maskuri, kenaikan harga sapi kurban dikarenakan hewan ternak saat ini harus melewati uji laboratorium sebagai upaya antisipasi terjadinya PMK.
“Kenapa harganya naik? Karena tes PCR (Polymerase Chain Reaction) membuat mahal dan nama vaksinnya CAVac,” demikian Maskuri.
Penulis: Annisa Dwi Putri | Editor: Saud Rosadi | ADV Diskominfo Samarinda
Tag: AdvertorialHewan KurbanIdul AdhaKesehatan HewanPemkot SamarindaSamarinda