Hentikan Konvoi ke Moskow, Kepala Tentara Bayaran Wagner Tinggalkan Rusia

Pasukan tentara bayaran Wagner berjaga-jaga di Kota Rostov-on-Don, pada 24 Juni 2023.(REUTERS via BBC News Indonesia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pasukan tentara bayaran Wagner dilaporkan mulai meninggalkan Kota Rostov-on-Don dan tak lagi bergerak menuju Moskow, kurang dari 24 jam setelah upaya pemberontakan.

Pimpinan kelompok tersebut, Yevgeny Prigozhin, mengatakan telah menginstruksikan kepada seluruh anak buahnya untuk kembali ke Ukraina guna menghindari pertumpahan darah.

Prigozhin sendiri bakal pindah ke negara tetangga Belarus. Adapun dakwaan terhadapnya dan pasukannya akan dibatalkan, lapor media pemerintah Rusia.

Demikian dilaporkan Christy Cooney & Rebecca Seales untuk BBC News, sebagaimana dikutip BBC News Indonesia, hari ini.

Semula kelompok tentara bayaran Wagner dilaporkan mengambil alih komando militer regional dan merebut fasilitas militer Rusia di Voronezh, kota lain di utara, menuju Moskow.

Pergerakan kelompok tersebut mendorong Kremlin untuk memberlakukan keamanan ketat di banyak wilayah, termasuk Moskow. Bahkan walikota ibu kota telah mengimbau penduduk untuk menghindari bepergian.

Ada juga peringatan bahwa ribuan pasukan elite Chechnya sedang menuju ke Moskow untuk melawan tentara Wagner, jika diperlukan.

Akan tetapi, kondisi darurat ini tiba-tiba mereda pada Sabtu (24/06) malam, setelah pemimpin Belarus, Alexander Lukashenko, mengadakan pembicaraan dengan Prigozhin, menurut stasiun televisi Rossiya 24.

Beberapa jam kemudian, muncul video yang menunjukkan pasukan Wagner meninggalkan Rostov dan pemimpin mereka diantar dengan diiringi sorak-sorai serta jabat tangan pendukung.

Berikut kronologinya:

Jumat

  • Kepala kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, melontarkan kata-kata makian yang menyalahkan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, atas perang di Ukraina. Prigozhin mengklaim Shoigu melakukannya untuk mendapatkan penghargaan militer.
  • Prigozhin kemudian bersumpah untuk “berkonvoi demi keadilan” dan menuduh Kremlin menyerang pasukannya dengan serangan misil pada Jumat (23/06).
  • Keamanan ditingkatkan di Moskow Jumat malam setelah Prigozhin menyerukan pemberontakan bersenjata.

Sabtu

  • Prigozhin menyatakan 25.000 pasukannya telah melintasi perbatasan dari Ukraina pada dini hari.
  • Wali Kota Moskow mengumumkan langkah-langkah anti-teroris diambil untuk memperkuat keamanan dan di Rostov-on-Don, dekat perbatasan Ukraina, penduduk disuruh tetap di rumah.
  • Sesaat sebelum pukul 06:00 BST muncul video online yang memperlihatkan Prigozhin di dalam markas militer Rusia selatan.
  • Presiden Rusia Vladimir Putin mencela “petualangan kriminal” dan memperingatkan hukuman dalam pidato TV sekitar pukul 08:00.
  • Sepanjang hari, pasukan Wagner bergerak di jalan tol M4 menuju Moskow, termasuk merebut fasilitas militer di Voronezh.
  • Tepat sebelum pukul 18:30, Prigozhin mengatakan di saluran Telegramnya bahwa dia telah setuju untuk “menghentikan” pergerakan pasukannya.
  • Belarus mengungkapkan pemimpinnya, Alexander Lukashenko, telah mengadakan pembicaraan dengan Prigozhin, dan Putin telah menyetujui pembicaraan tersebut
  • Sekitar pukul 21:00 media pemerintah Rusia melaporkan bahwa Prigozhin akan berangkat ke Belarus. Adapun tuntutan pidana terhadapnya dan pasukannya akan dicabut.

Menggulingkan para pemimpin militer Rusia

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan bahwa ada “hukuman yang tak terhindarkan” bagi mereka yang memecah belah masyarakat Rusia. Dia mengatakan beberapa orang Rusia telah “ditipu untuk melakukan petualangan kriminal”.

Yevgeny Prigozhin meninggalkan markas militer Rusia selatan di Kota Rostov-on-Don, pada 24 Juni 2023. (REUTERS via BBC News Indonesia)

Tanpa secara khusus menyebut bos kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, yang bersumpah menggulingkan para pemimpin militer Rusia, Putin mengatakan “ambisi” tinggi dari beberapa orang telah menyebabkan “pengkhianatan tingkat tinggi”.

Putin menegaskan masa depan Rusia dipertaruhkan seraya menyebut tindakan para pemberontak sebagai “tikaman dari belakang”.

Dan dia mengatakan bahwa kebijakan kontra-terorisme telah diterapkan di ibu kota Moskow dan beberapa wilayah lainnya.

Yevgeny Prigozhin selaku kepala kelompok tentara bayaran Wagner, telah bersumpah “melakukan semua cara” untuk menggulingkan para pemimpin militer Rusia, beberapa jam setelah Kremlin menuduhnya melakukan “pemberontakan bersenjata”.

Yevgeny Prigozhin mengatakan para anggota Wagner pimpinannya telah melintasi perbatasan dari Ukraina ke Rusia, memasuki Kota Rostov-on-Don.

Prigozhin mengatakan anak buahnya akan menghancurkan siapa saja yang menghalangi jalan mereka.

Gubernur setempat mengimbau warga di sana untuk tetap tenang dan tetap berada di dalam rumah.

Prigozhin mengklaim bahwa pasukannya telah menembak jatuh sebuah helikopter militer Rusia yang “menembaki konvoi sipil”. Dia tidak memberikan lokasi dan pernyataan tersebut tidak dapat segera diverifikasi.

Kelompok Wagner adalah tentara bayaran swasta yang telah berperang bersama tentara reguler Rusia di Ukraina.

Ketegangan meningkat di antara mereka tentang cara perang itu dilangsungkan. Prigozhin secara blak-blakan mengritik para pemimpin militer Rusia dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Jumat (23/06), pemimpin tentara bayaran berusia 62 tahun itu menuduh militer melancarkan serangan rudal mematikan terhadap pasukannya dan bersumpah akan menghukum mereka. Dia tidak memberikan bukti atas tuduhannya itu.

Pihak berwenang membantah terjadinya serangan tersebut dan menuntut Prigozhin menghentikan “tindakan ilegal” -nya.

Prigozhin mengatakan “kejahatan” para pemimpin militer Rusia harus dihentikan dan bersumpah akan “berkonvoi demi keadilan”.

“Mereka yang membunuh pemuda kami, dan puluhan ribu nyawa tentara Rusia [dalam perang di Ukraina] akan dihukum,” katanya dalam pesan audio yang diunggah ke platform media sosial Telegram.

“Saya meminta Anda untuk tidak melawan. Siapa pun yang melakukannya akan dianggap sebagai ancaman dan dihancurkan. Itu berlaku untuk setiap pos pemeriksaan dan pesawat dalam perjalanan kami.

“Kekuasaan kepresidenan, pemerintah, polisi, dan penjaga Rusia akan bekerja seperti biasa.

“Ini bukan kudeta militer, tapi konvoi keadilan. Tindakan kami tidak mengganggu pasukan dengan cara apa pun.”

Prigozhin secara blak-blakan mengritik Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu. (EPA via BBC News Indonesia)

Presiden Rusia Vladimir Putin menerima kabar terbaru sepanjang waktu tentang situasi tersebut, kata juru bicaranya.

Keamanan di Moskow ditingkatkan pada Jumat malam di lokasi-lokasi utama di Moskow, termasuk gedung-gedung pemerintah dan fasilitas transportasi, demikian dilaporkan kantor berita Rusia TASS.

Gubernur wilayah Lipetsk di Rusia juga meminta warga untuk tidak melakukan perjalanan ke selatan.

Lipetsk berada sekitar 280 km sebelah timur laut dari perbatasan Ukraina, dan lebih dari 500 km di utara Rostov.

Dalam tulisannya di Telegram, Igor Artamonov menyebut langkah-langkah keamanan di kawasan itu diperketat, dengan fokus khusus pada sejumlah fasilitas infrastruktur penting.

Melalui cuitan pada Jumat malam, Kementerian Pertahanan Ukraina hanya mengatakan: “Kami sedang menonton.”

Gedung Putih mengatakan sedang memantau situasi dan akan berkonsultasi dengan sekutu AS.

Jenderal Sergei Surovikin, wakil kepala pasukan Rusia di Ukraina, yang kepemimpinannya dipuji Prigozhin di masa lalu, memintanya untuk “menghentikan konvoi dan mengembalikan mereka ke pangkalan mereka”.

“Kami satu darah, kami adalah pejuang,” katanya dalam sebuah video. “Anda tidak boleh menguntungkan musuh pada saat yang sulit bagi negara kita.”

Yevgeny Prigozhin berbicara dengan Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Yunus-Bek Yevkurov, di markas militer Rusia selatan di Rostov-on-Don. Foto ini merupakan tangkapan layar dari video yang dirilis pada 24 Juni 2023. (REUTERS via BBC News Indonesia)

Komandan senior lainnya, Letnan Jenderal Vladimir Alekseyev, menggambarkan tindakan kepala tentara bayaran Wagner itu sebagai “tikaman terhadap negara dan presiden”.

Media pemerintah Rusia melaporkan bahwa FSB, dinas keamanan Rusia, telah menempuh gugatan pidana terhadap Prigozhin, menuduhnya “menyerukan pemberontakan bersenjata” dan mencoba memulai konflik sipil bersenjata di Rusia.

FSB juga dilaporkan meminta tentara Wagner untuk tidak mematuhi perintah Prigozhin dan mengambil langkah untuk menangkapnya.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa “semua laporan Prigozhin yang tersebar di media sosial” tentang serangan Rusia terhadap kamp-kamp Wagner “tidak benar dan merupakan provokasi informasi”.

Laporan Prigozhin yang dimaksud adalah pesan video pada Mei lalu. Kala itu, Prigozhin berdiri di antara jasad-jasad anak buahnya sembari marah-marah terhadap Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu – serta Kepala Staf Umum Valery Gerasimov – karena tidak memberi mereka amunisi yang cukup.

Pada hari Jumat, dia menyatakan bahwa perang di Ukraina telah dimulai “agar Shoigu bisa menjadi Marsekal”.

“Kementerian Pertahanan berusaha menipu publik, menipu presiden, dan menceritakan sebuah kisah bahwa ada agresi gila oleh Ukraina, bahwa – bersama dengan seluruh blok NATO – Ukraina berencana menyerang kami,” katanya.

**) Artikel ini sudah tayang di BBC News Indonesia dengan jdudul; “Perang Ukraina: Kepala tentara bayaran Wagner tinggalkan Rusia setelah hentikan konvoi ke Moskow

Tag: