Pertamina Sudah Sanksi Sejumlah Agen dan Pangkalan Elpiji di Kaltim

Elpiji tiga kilogram. (Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pertamina Patra Niaga (PPN) Regional Kalimantan memberi sanksi tegas terhadap setidaknya lima hingga enam agen dan pangkalan elpiji tiga kilogram resmi di wilayah Kaltim.

Agen dan pangkalan tersebut didapati melanggar aturan. Sebagai berbuntutnya terjadi gejolak harga dan kelangkaan elpiji bersubsidi yang terjadi beberapa waktu terakhir.

“Sanksi mulai dari terendah yaitu teguran, menengah berupa pengurangan suplai, dan terberat pemutusan hubungan usaha atau pencabutan izin,” kata Area Manager Communications, Relations dan CSR PPN Kalimantan Arya Yusa Dwicandra, Rabu (2/8).

Hanya saja, Arya belum membeber secara rinci jenis pelanggarannya. Begitu juga soal daerah operasional penyalur resmi elpiji bersubsidi yang disanksi tersebut.

Sejauh ini juga belum ditindaklanjuti hingga ke jalur hukum. Menurut Arya, sesuai regulasi Pertamina Patra Niaga hanya memiliki kewenangan yang berkaitan dengan business to business.

“Hubungan kita business to business, jadi kita tidak bisa sewenang-wenang,” ungkapnya.

Arya melanjutkan, jika nantinya tindakan para penyalur yang dikenakan sanksi dianggap memenuhi unsur pelanggaran hukum, maka aparat penegak hukum yang punya wewenang lebih lanjut. “Ranahnya sudah di kepolisan atau aparat penegak hukum,” ujarnya.

Temuan pelanggaran, lanjut Arya, saat inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan dalam beberapa waktu belakangan.

“Tentu hasil sidak ini belum bisa menggambarkan kenyataan di seluruh lapangan. Yang kami butuhkan juga adanya laporan dari masyarakat, karena jangan sampai disidak aman, tapi kenyataannya banyak yang kosong,” ucapnya.

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tidak segan melaporkan jika adanya kejanggalan distribusi elpiji tiga kilogram melalui sambungan hotline 135.

Pertamina juga akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan kepolisian dalam upaya menindak praktik penyelewengan elpiji bersubsidi.

“Kami selalu koordinasi dengan pemerintah daerah dan juga kepolisian,” tuturnya.

Arya menambahkan, untuk mencukupi kebutuhan elpiji tiga kilogram di Kaltim, dalam dua pekan terakhir PT Pertamina Patra Niaga gencar melakukan operasi pasar dibantu oleh Pemerintah Daerah.

Untuk wilayah Kota Balikpapan, Pertamina sudah menyalurkan lebih dari 32.000 tabung dalam kegiatan operasi pasar. Di Samarinda lebih dari 11.000 tabung, serta ada juga di beberapa wilayah lainnya di Kaltim.

“Dari sisi kuota sebenarnya sudah over, tapi bukan berarti kuotanya sudah habis, masih ada. Tentunya kita juga harus jaga kuota ini mencukupi hingga akhir tahun, karena wilayah Kaltim saat ini laporannya sudah over sekitar delapan persen di tahun 2023,” jelasnya.

Berbicara angka dari tahun 2022-2023, terjadi peningkatan permintaan sebesar lima persen. Namun kuota di Kaltim dari Pemerintah Pusat juga diturunkan sekitar lima persen di tahun ini. Sehingga bisa dikatakan peningkatan permintaan ini tidak sebanding dengan kuota.

“Tapi kami minta kepada seluruh konsumen agar tidak panik, karena menjadi salah satu alasan kenapa stok elpiji ini menjadi susah. Kami akan berusaha agar stok mencukupi hingga akhir tahun,” tandasnya.

Penulis: Heri | Editor: Intoniswan

Tag: