IKN Nusantara Menggerek Pertumbuhan Ekonomi Penajam Paser Utara

Peletakan batu pertama Nusantara Warehouse Park (NWP) menjadi agenda terakhir Presiden Joko Widodo di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara, Rabu 17 Januari 2024. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Berbagai proyek di IKN Nusantara menggerek pertumbuhan berbagai lapangan usaha (LU) di Kalimantan Timur (Kaltim), termasuk pertumbuhan ekonomi Penajam Paser Utara. LU yang terdongkrak karena adanya IKN yakni lapangan usaha konstruksi meningkat dari 8,98 persen di tahun 2019 menjadi 10,13 persen pada 2023.

Dibandingkan tahun 2022, beberapa sektor terkait pembangunan IKN juga meningkat kontribusinya, seperti sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum serta Transportasi dan Pergudangan.

“Dampak aktivitas pembangunan IKN juga dapat terlihat dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi di kabupaten yang menjadi lokasi, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara (PPU) serta kota pendukung IKN, yakni Kota Balikpapan dan Kota Samarinda,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim,  Dr. Yusniar Juliana, S.ST, MIDEC, dalam laporan BPS bertajuk “Analisis Isu Terkini Provinsi Kalimantan Timur 2023.”

Menurut Yusniar, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten PPU pada tahun 2022 mencapai 14,49 persen dan menjadi pertumbuhan tertinggi di antara kabupaten/kota lain di provinsi ini. Tingginya pertumbuhan ini merupakan sumbangan dari lapangan usaha konstruksi akibat pembangunan IKN yang cukup masif.

“Lapangan usaha konstruksi di Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2022 tumbuh sangat signifikan hingga 89,92 persen,” paparnya.

Demikian pula aktivitas ekonomi di Kota Balikpapan yang menunjukkan peningkatan sebagai kota pendukung IKN. Lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan di Kota Balikpapan tumbuh mencapai 15,91 persen serta lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mampu tumbuh hingga 9,56 persen.

Aktivitas pembangunan IKN menyebabkan peningkatan signifikan pada penyerapan tenaga kerja di Kalimantan Timur sehingga berdampak pada penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Penyerapan tenaga kerja, selain untuk proyek konstruksi IKN, juga terserap di berbagai sektor, termasuk juga peningkatan penyerapan tenaga kerja untuk UMKM dan sektor informal. TPT Kaltim pada Agustus 2023 tercatat sebesar 5,31 persen dan merupakan yang terendah selama dekade terakhir.

Yusniar menambahkan, penurunan TPT juga tergambar di Kabupaten Penajam Paser Utara, lokasi utama pembangunan IKN tahap pertama, yakni sebesar 2,12 persen pada 2022 menjadi 2,07 pada tahun 2023.

Demikian pula, TPT pada Kota Balikpapan, kota terdekat lokasi IKN, mengalami penurunan dari sebesar 6,90 persen pada tahun 2022 menjadi 6,09 persen di tahun 2023.

Berdasarkan Sakernas Agustus 2023, tercatat sebanyak 1,85 juta orang penduduk bekerja di Kalimantan Timur, meningkat sekitar 100,37 ribu orang dibandingkan Agustus 2022.

Menurut Yusniar, proyek pembangunan infrastruktur IKN yang tengah berlangsung menyebab banyak tenaga kerja terserap di sektor konstruksi. Tercatat persentase tenaga kerja di sektor konstruksi mengalami peningkatan.

Pada Agustus 2019, terdapat 5,96 persen penduduk usia kerja yang bekerja di sektor konstruksi dan pada Agustus 2023, meningkat menjadi 6,42 persen. Selama periode 2022 hingga 2023, sektor konstruksi menyerap tenaga kerja sebesar 13,26 ribu orang.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: