Syafruddin: Warga NU Kaltim Penting Berpatisipasi di Pilkada Serentak

SAMARINDA,NIAGA.ASIA – Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa Kalimantan Timur (PKB Kaltim) sekaligus anggota DPRD Kaltim,  Syafruddin, S.Sos., menekankan pentingnya partisipasi politik warga Nahdlatul Ulama (NU) di Kaltim dalam Pilkada Serentak 2024 yang jumlahnya lebih kurang 5,8% dari total pemilih.

Hal ini disampaikan Syafruddin dalam Dialog Publik Partisipasi Politik Warga NU Menyongsong Pilkada 2024 yang digelar di Warkop Bagios, Jalan KH Abdurrasyid No. 8, Bugis, Samarinda Kota.

Pilkada Serentak Tahun 2024 di Kaltim, antara lain memilih gubernur/wakil gubernur Kaltim, bupati dan wakil bupati kabupaten Kutai Kartanegara,  Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Barat, Mahulu, Kutai Timur, Berau, wali kota dan wakil wali kota Samarinda, Bontang, dan Balikpapan.

Syafruddin menegaskan bahwa momentum Pilkada 2024 harus dimanfaatkan oleh warga NU untuk memilih pemimpin yang memiliki kriteria ideal, yaitu: Memiliki pemahaman yang mendalam tentang kondisi dan kebutuhan masyarakat Kaltim; Menghilangkan keraguan dan memastikan pemimpin yang fokus pada pembangunan; dan Memiliki komitmen untuk memperjuangkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah.

“Pilkada 2024 hanya tinggal 6 bulan lagi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk segera mengkonsolidasikan warga NU agar dapat berpartisipasi aktif dalam menentukan pemimpin Kaltim selanjutnya,” ujar Syafruddin,  anggota DPR RI terpilih dari Dapil Kaltim di Pemilu 2024.

Dialog publik ini menghadirkan narasumber kompeten, seperti Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur (Rektor Unmul Samarinda), Prof. Dr. H. Zurqoni, M.Ag. (Rektor UINSI Samarinda), H. Syaparuddin (Ketua TWAP Samarinda), dan Ir. Sapto Setyo Pramono, ST., MT., IPM (Anggota DPRD Provinsi Kaltim).

Para narasumber membahas berbagai topik terkait partisipasi politik warga NU, termasuk:

Pentingnya memilih pemimpin yang memiliki kriteria ideal dan Strategi untuk meningkatkan partisipasi politik warga NU.

Narasumber mengharapkan melalui dialog publik ini dapat meningkatkan kesadaran warga NU tentang pentingnya partisipasi politik dalam pilkada. Dengan partisipasi aktif, warga NU dapat menentukan pemimpin yang tepat untuk membangun Kaltim yang lebih baik.

Simpul-simpul NU di Kaltim memiliki potensi besar untuk menggerakkan massa dan meningkatkan partisipasi politik. Dari 2,7 juta pemilih di Kaltim, lebih kurang 5,8% adalah warga NU, dimana dapat menjadi kekuatan penentu dalam Pilkada 2024.

Dialog publik ini merupakan langkah awal yang penting untuk membangun konsolidasi dan meningkatkan partisipasi politik warga NU. Diharapkan, melalui berbagai upaya dan kerjasama antar berbagai pihak, warga NU dapat berperan aktif dalam menentukan masa depan Kaltim.

Penulis: Yuliana Ashari I Editor: Intoniswan

Tag: