Ragam Busana Adat Meriahkan Upacara Hardiknas di Balikpapan

Upacara Hardiknas di halaman Balai Kota Balikpapan, Kamis 2 Mei 2024 (niaga.asia/Heri)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Balikpapan tahun ini terbilang meriah. Salah satunya, peserta upacara mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Upacara berlangsung di halaman Balai Kota, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan Kota, Kamis 2 Mei 2024. Peserta upacara, mulai dari siswa, guru, hingga pegawai negeri hadir dengan berbusana adat.

“Ini adalah sebagai salah satu cara mengenalkan keberagaman budaya nusantara,” kata Asisten I Sekretariat Daerah Kota Balikpapan, Zulkifli, mewakili Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud.

Saat upacara, Zulkifli membacakan amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem A Makarim, yang menonjolkan tentang Merdeka Belajar.

“Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran,” ujar Zulkifli membacakan sambutan Menteri Nadiem.

Pada awal perjalanan, lanjut Zulkifli, membuat perubahan butuh perjuangan. Terlebih lagi dihadapkan berbagai tantangan yang tak terbayangkan, yakni Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid 19).

Peserta upacara mengenakan ragam baju adat (niaga.asia/Heri)

“Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat,” sebutnya.

Usai upacara, Zulkifli kemudian menyematkan satya lencana kepada enam Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), dan penghargaan kepada beberapa sekolah penggerak serta sekolah idaman

“Penghargaan yang diberikan semoga menjadi motivasi untuk memajukan dunia pendidikan di kota ini,” ucap Zulkifli.

Pemerintah Kota Balikpapan turut menyerahkan bantuan berupa dana hibah kepada lembaga keagaaman dan rumah ibadah. Nilainya mulai dari Rp 35 juta hingga Rp 100 juta.

“Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar,” demikian Zulkifli.

Penulis : Heri | Editor : Saud Rosadi

Tag: