SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) terhadap Jatoman, 52 tahun, sekuriti Pertamina Hulu Sangasanga (PHSS) yang tewas mengenaskan usai diterkam buaya di perairan Anggana dihentikan, Rabu 7 Agustus 2024.
Di hari ketiga operasi SAR itu, tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan penyisiran sungai sekitar 4 km ke arah hulu, dan 4 km ke arah hilir menggunakan perahu karet.
“Dibantu Drone sebagai pendukung pencarian visual udara dengan hasil masih nihil,” kata Komandan Regu Penyelamat Basarnas Balikpapan Dwi Adi Wibowo, dikutip niaga.asia melalui keterangan tertulis.
Adi menerangkan hingga pukul 18.00 Wita, tim SAR gabungan melakukan debriefing. Pertemuan antara tim SAR gabungan, pihak keluarga korban dan manajemen PT PHSS mengjasilkan kesepakatan.
Baca juga: Sekuriti PHSS yang Diterkam Buaya di Kukar Tewas Mengenaskan
“Sehubungan dengan ditemukannya potongan tubuh korban (kepala dan kaki kanan), maka pencarian disepakati untuk dihentikan,” ujar Dwi Adi Wibowo.
Dengan begitu, lanjut Adi, semua unsur SAR kembali ke satuan masing-masing, untuk kembali bersiap siaga.
Dalam operasi SAR selama tiga hari ini, selain Basarnas, unsur SAR lainnya yang terlibat di antaranya Polairud Polda Kaltim, Polairud Polres Kukar, Disdamkar dan Penyelamatan Kutai Kartanegara, tim sekuriti PHSS serta keliarga korban.
“Juga dibantu warga Handil Teriusan,” demikian Dwi Adi Wibowo.
Sumber: Basarnas | Editor: Saud Rosadi
Tag: BasarnasBuayaDiterkam BuayaKutai KartanegaraPertamina