SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin lima tahun terakhir, Kaltim bersyukur diputuskan menjadi ibu kota nusantara (IKN). Keputusan itu menjadikan Kaltim sebagai pusat pengembangan Indonesia tengah dan timur.
Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud mengatakan, dalam Rapat Paripurna ke-23 DPRD Kaltim mengadakan agenda khusus mendengarkan penyampaian pidato kenegaraan Presiden RI menjelang HUT ke-79 RI, di Gedung Utama B DPRD Kaltim di Samarinda.
“Dalam pidato tersebut, Bapak Presiden RI menyampaikan hasil pencapaian pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pak Joko Widodo, bersama wakilnya Bapak Maruf Amin, di masa kepemimpinan periode 2019-2024,” kata Hasanuddin, Jumat 16 Agustus 2024.
Disampaikan Hasanuddin, di usia kemerdekaan ke-79 RI banyak pembangunan yang telah berhasil tercapai oleh pemimpin negara ini, yang telah dirasakan oleh masyarakat selama lima tahun menjabat.
“Mulai dari pendidikan, infrastruktur, sosial kemasyarakatan, pemberdayaan ekonomi rakyat, pembangunan pertanian terus meningkat,” ujar Hasanuddin.
Hasanuddin berharap, program-program yang sudah direalisasikan Presiden Jokowi, khususnya di Kaltim, dapat terus dilanjutkan.
“Karena ini menjadi tanggung jawab bersama antara Pemprov Kaltim dan DPRD Kaltim kepada masyarakat Kaltim,” terang Hasanuddin.
Sementara itu, Sekertaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni bersyukur selama masa kepemimpinan Presiden RI Jokowi, Kaltim ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara Nusantara.
“Dengan hadirnya IKN, Kaltim dipilih menjadi pusat pengembangan Indonesia bagian tengah dan timur,” jelas Sri.
Sri bilang, masa kepemimpinan Jokowi, memiliki kesan tersendiri bagi Kaltim. Di mana, Provinsi Kaltim tidak lagi menunggu 70 tahun untuk menjadi ibu kota negara.
Dengan hadirnya ibu kota nusantara (IKN) sebagai ibu kota negara baru, terbentuk sinergitas pemerintah pusat, Pemprov dan masyarakat Kaltim, untuk memajukan Nusantara sebagai Indonesia sentris.
Indonesia sentris merupakan suatu konsep mencakup gagasan kebangkitan nasional serta persatuan Indonesia untuk bersama mensejahterakan bangsa yang tidak terfokus di pulau Jawa saja, tetapi diperuntukkan bagi rakyat seluruh Indonesia.
“Mari perkuat sinergitas, komitmen dan kesatuan. Bersama-sama wujudkan komitmen pembangunan Kaltim untuk Nusantara,” tegas Sri Wahyuni.
Adapun paparan pencapaian Indonesia selama lima tahun terakhir yang disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraannya yakni
pertumbuhan ekonomi RI yang terjaga di atas 5%, inflasi terkendali di kisaran 2-3%, angka kemiskinan ekstrem turun menjadi 0,8% di tahun 2024, tingkat pengangguran ditekan menjadi 4,8% di tahun 2024, serta daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024.
Jokowi mengatakan, selama menjabat sebagai Presiden RI, ia memiliki tanggung jawab besar dan tantangan yang harus dihadapi.
“Di dalam tantangan tersebut ada cita-cita, harapan masyarakat, dukungan dan doa dari rakyat yang selalu mengiringi,” katanya.
Jokowi menjelaskan bahwa selama dua kali menjabat sebagai Presiden RI, dia mampu membangun fondasi dan peradaban baru Indonesia sentris.
“Membangun dari pinggiran, dari desa, darji daerah terluas sehingga sampai saat ini telah membangun 366.000 km jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan, dan 1,1 juta hektare (ha) jaringan irigasi baru,” sebutnya.
“Dengan pembangunan itu, kita berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24% menjadi 14% di tahun 2023. Kita bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024,” sambungnya.
Selain itu, daya tahan Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19, perubahan iklim, serta geopolitik dunia yang semakin memanas terbilang tanggung.
“Alhamdulilah Indonesia mampu pulih lebih cepat. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga dikisaran 5 persen. Wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku tumbuh di atas 6 persen, dan Maluku Utara tumbuh di atas 20 persen,” tuturnya.
Kemudian, tingkat pengangguran ditekan dari sebelumnya 5,7 persen menjadi 4,8 persen di tahun 2024.
“Angka stunting juga mampu kita kurangi dari sebelumnya 37 persen menjadi 21,5 persen di tahun 2023,” jelas Jokowi.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: DPRD KaltimIKNJokowiKaltimPemprov KaltimSamarinda