BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus menunjukkan komitmen dalam menjaga kesejahteraan warga melalui program Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) tahun 2024.
Program ini disiapkan sebagai respons terhadap lonjakan harga beras yang disebabkan oleh penyesuaian harga pembelian gabah.
Dalam tahun ini, 4.000 Kepala Keluarga (KK) di 28 kelurahan menjadi penerima manfaat, dengan total bantuan yang disalurkan mencapai 40 ton beras.
Setiap keluarga mendapat 10 kilogram beras, yang diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas pangan di wilayah yang rentan terhadap kerawanan pangan.
Penyaluran secara simbolis dilakukan di Aula Kecamatan Balikpapan Timur pada Senin 14 Oktober 2024 kemarin, oleh Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Balikpapan, Ahmad Muzakkir.
Muzakkir menyampaikan pentingnya langkah ini untuk menanggapi lonjakan harga pangan yang terjadi belakangan. Harga beras di Kota Balikpapan, seperti di banyak wilayah lain, mengalami kenaikan yang signifikan.
Peningkatan ini terjadi seiring dengan penyesuaian harga pembelian gabah oleh pemerintah pusat. Kebijakan tersebut disebabkan oleh peningkatan komponen biaya produksi yang turut memengaruhi harga beras di pasaran.
“Melalui Peraturan Pangan Nasional No 5 Tahun 2024 yang mulai berlaku pada 3 Juni 2024, pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium sebesar Rp 13.100 per kilogram, dan beras premium sebesar Rp 15.400 per kilogram untuk wilayah Kalimantan,” kata Muzakkir.
Sebagai kota yang mengimpor sebagian besar kebutuhan pangannya, Balikpapan sangat rentan terhadap fluktuasi harga dan pasokan beras.
Muzakkir mengingatkan sekitar 90 persen kebutuhan pangan Balikpapan didatangkan dari luar daerah, menjadikannya lebih bergantung pada faktor eksternal dalam menjaga stabilitas pangan.
“Kota Balikpapan bukanlah daerah produksi pangan, sekitar 90 persen kebutuhan pangan kita dipasok dari luar. Namun, dengan intervensi pemerintah dan kolaborasi bersama berbagai pihak, kita berharap dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan, terutama beras,” jelasnya.
Penyaluran CPPD ini menjadi salah satu strategi untuk memperkuat ketahanan pangan, terutama bagi masyarakat yang rentan. Program ini juga ditujukan untuk meminimalisir dampak bencana alam yang baru-baru ini terjadi di wilayah Balikpapan.
Muzakkir jug menekankan upaya menjaga kesejahteraan masyarakat melalui penyaluran bantuan pangan, adalah bentuk nyata dari sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
Pemerintah berkomitmen untuk terus memastikan masyarakat memiliki akses terhadap pangan yang layak dan mencukupi, terutama dalam menghadapi tantangan harga yang tidak menentu.
“Semoga dengan upaya ini, kita dapat bersama-sama menjaga kesejahteraan masyarakat Kota Balikpapan. Terutama dalam memastikan bahwa setiap keluarga memiliki akses yang cukup terhadap pangan yang layak,” jelas Muzakkir.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi
Tag: BalikpapanBantuan PanganPanganPemkot Balikpapan