NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Asisten Pemerintahan dan Kesra Setkab Nunukan, H. Abdul Munir meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menerapkan sistem e-Purchasing dalam pengadaan barang, termasuk pekerjaan konstruksi, agar transaksi e-puchasing jadi tinggi.
“Pengadaan konstruksi yang belum menggunakan e-Katalog membuat transaksi E-Purchasing Nunukan jadi rendah,” kata Abdul Munir saat mewakili Bupati Nunukan hj Asmin Laura, membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Katalog Elektronik dan E-Purchasing Pekerjaan Konstruksi di Lingkungan Pemerintah Nunukan, Rabu (16/10/2024).
Menurut Munir, sistem katalog Pemerintah Nunukan diawal hanya fokus untuk pengadaan barang, sekarang sudah harus berinovasi mencakup ke sektor konstruksi, pekerjaan fisik.
Berdasarkan laporan kinerja pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tahun 2023 oleh LKPP, jumlah transaksi E-Purchasing melalui katalog dan toko daring Pemerintah Nunukan hanya sebesar Rp93,12 miliar.
Jumlah tersebut terbilang sangat kecil yakni hanya sekitar 16,62℅ dari belanja pengadaan yang dilaksanakan Pemerintah Nunukan melalui pihak penyedia yang total nilainya Rp560, 28 miliar.
“Pekerjaan konstruksi belum menggunakan E-Purchasing, padahal lebih 50 persen alokasi belanja dari pengadaan konstruksi, inilah alasan rendah capaian E-Purchasing Nunukan,” bebernya.
Begitupun halnya tahun 2024, jumlah transaksi E-Purchasing melalui katalog per tanggal 30 September 2024 masih dikisaran Rp113,14 miliar atau sekitar 14,11℅ dari anggaran belanja pengadaan melalui penyedia sebesar Rp801, 80 miliar.
“Tahun 2025 saya minta kepada seluruh PA/KPA/PPK memprioritaskan belanja pengadaannya melalui E-Purchasing termasuk pekerjaan konstruksi,” ucap Munir tegas.
Pelaksanaan Bimtek katalog diikuti 65 orang dari 29 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Nunukan, terdiri dari unsur KPA, PPK, PPTK, Pokja Pemilihan, Pejabat Pengadaan Jabfung PPBJ serta Staf Teknis PPK.
Lewat Bimtek ini diharapkan ASN yang bertugas di tiap OPD Pemkab Nunukan dapat meningkatkan kapasitas dan keterampilan dalam mengelola serta melaksanakan pengadaan barang dan jasa konstruksi secara elektronik.
“Dulu kita menggunakan sistem lelang biasa yang prosesnya sering lambat dan kurang transparan, sekarang ada katalog menjawab segala keluhan itu,” ucapnya.
Penulis: Budi Anshori | Editor : Intoniswan | Advertorial
Tag: transaksi digital