BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Dalam upaya memperkuat kesehatan generasi muda, khususnya di kalangan remaja putri, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan menggelar Gerakan Aksi Bergizi di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Jumat 18 Oktober 2024.
Kegiatan ini diikuti perwakilan 1.300 remaja putri. Setelahnya, kegiatan serupa akan dilanjutkan di seluruh sekolah yang ada di Kota Balikpapan.
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti mengatakan, program ini merupakan bagian dari upaya nasional yang dicanangkan oleh pemerintah untuk memerangi anemia yang marak terjadi di kalangan remaja putri.
Meskipun program ini telah berjalan selama tiga tahun, analisis data kadar hemoglobin dari tahun 2021 hingga 2023 sangat penting untuk mengevaluasi efektivitasnya.
“Kami ingin memastikan bahwa program ini dapat memberikan dampak nyata dalam mencegah anemia di kalangan remaja,” kata Andi Sri Juliarti.
Pemeriksaan kadar hemoglobin menjadi salah satu aktivitas kunci dalam acara ini, dengan target kadar hemoglobin yang ideal berada di antara 12-15 gram persen.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta berada dalam kondisi kesehatan yang baik, bebas dari anemia, dan siap menghadapi tantangan pendidikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Alwiati menegaskan gerakan ini lebih dari sekadar pemeriksaan kesehatan.
“Kami ingin meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda, khususnya di kalangan pelajar. Dengan memastikan remaja putri mendapatkan gizi yang cukup, kita tidak hanya menciptakan generasi yang sehat tetapi juga mampu berprestasi di bidang akademik dan kehidupan sehari-hari,” jelas Alwiati.
Diterangkan, acara ini secara khusus menargetkan sekolah-sekolah di tingkat SMP, SMA, dan SMK, yang merupakan masa penting dalam pertumbuhan dan perkembangan remaja.
Dengan fokus pada pemenuhan gizi, program ini juga berkontribusi dalam pencegahan stunting, masalah kesehatan yang telah menjadi perhatian serius di Indonesia.
“Gerakan ini sangat penting dalam pencegahan stunting, dengan perhatian khusus pada pemenuhan gizi remaja putri,” jelas Alwiati.
Dengan menjadikan gizi sebagai prioritas, diharapkan program ini tidak hanya mendukung kesehatan fisik, tetapi juga mendorong pertumbuhan mental dan emosional yang sehat bagi remaja putri.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi
Tag: BalikpapanKesehatanPemkot BalikpapanStunting