Strategi Perencanaan Transformasi Ekonomi Kaltim Berbasis Kolaborasi, Ini Penjelasan Yusliando

Foto Bappeda Kaltim.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Bappeda Provinsi Kalimantan Timur menampilkan Proyek Perubahan Strategi Percepatan Transformasi Ekonomi Berbasis Kolaborasi (kolabora.sie) dalam Mini Expo serta Seminar dalam rangkaian Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXIV Tahun 2024 di BPSDM Provinsi Kalimantan Timur,  Rabu, 30 Oktober 2024.

Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur, Yusliando menjelaskan, Kolabora.sie hadir sebagai bentuk kesadaran atas dominasi dari sektor ekstraktif yang sudah berjalan setidaknya sejak empat dekade, sementara sektor industri pengolahan kontribusinya cenderung stagnan.

Sektor ekstraktif memang relatif mendatangkan keuntungan ekonomi besar dalam waktu cepat. Namun, dalam persepktif jangka panjang, ada biaya sangat mahal yang harus ditanggung oleh generasi mendatang, terutama dalam bentuk degradasi lingkungan, kualitas hidup dan stabilitas sosial masyarakat lokal.

“Dan kita menyadari untuk mesukseskan transformasi ekonomi Kaltim dari ekstaktif ke ekonomi berkelanjutan, sangat penting kolaborasi antar daerah, antar instansi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat,” kata Yusliando memberikan penjelsan tambahan, Minggu (2/11/2024).

Kolabora.sie melalui pembentukan Forum Konsultasi Daerah untuk Percepatan Transformasi Ekonomi di Kalimantan Timur dilakukan sebagai platform diskusi, pertukaran informasi dan gagasan dalam upaya penyusunan kebijakan Percepatan Transformasi Ekonomi.

“Selain itu, forum ini juga berperan dalam proses pemantauan serta evaluasi kebijakan tersebut,” ungkapnya.

Kolabora.sie akan meminimalisasi bahkan mengatasi salah satu faktor penyebab stagnasi Transformasi Ekonomi, yakni kegagalan koordinasi antar berbagai pemangku kepentingan.

Foto Bappeda Kaltim

Sebelumnya Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni selaku Ketua Forum Konsultasi Daerah untuk Percepatan Transformasi Ekonomi Kalimantan Timur, dalam pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan terkait dari unsur Lembaga Pusat, Perangkat Daerah Provinsi Kaltim, unsur Kabupaten/Kota, Akademisi, Sektor Perbankan, serta Pemangku Kepentingan Lainnya, telah menjelaskan terkait apa itu Forum Konsultasi Daerah.

Menurut Sekda Kaltim,

“Forum Konsultasi Daerah untuk Percepatan Transformasi Ekonomi Kalimantan Timur  adalah wadah yang disediakan pemerintah daerah bagi pemangku kepentingan dalam merumuskan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan Transformasi Ekonomi Daerah,” ujarnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung 22 Oktober ini, Forum Konsultasi Daerah menghadirkan sebagai pembicara yaitu, Daya Makara Universitas Indonesia, Bisuk Abraham Sisungkunon, Ketua ISEI Kaltim, Aji Sofyan Efendi, dan Deputy Chairman for ESG &Mining Governance PT. Indotambangraya Megah TBK, Ignatius Wurwanto. Diskusi dimoderatori Ade Cahyat dari GIZ.

Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur, Yusliando dalam pertemuan juga menjelaskan  susunan personil, uraian tugas, dan pembahasan rencana kerja Forum Konsultasi Daerah untuk Percepatan Transformasi Ekonomi Kaltim.

“Personil forum ini akan ditetapkan dalam Surat Keputusan Gubernur Kaltim,” ujarnya.

Tugas forum adalah mendorong dan memfasilitasi percepatan transformasi ekonomi di Kalimantan Timur dengan meningkatkan peran pemangku kepentingan, memberikan masukan terhadap penyusunan rencana transformasi ekonomi, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana transformasi ekonomi, serta mengelola aksi bersama untuk mengatasi kendala.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: