SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim memastikan stok kebutuhan pangan hewani seperti daging sapi, daging ayam dan telur cukup hingga akhir tahun untuk memenuhi permintaan perayaan hari besar Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala DPKH Kaltim Fahmi Himawan mengatakan, setiap tahunnya, mendekati perayaan hari besar keagamaan dan lainnya seperti Hari Raya Idulfitri, Iduladha, Imlek, Natal dan tahun baru, permintaan akan kebutuhan dasar masyarakat selalu meningkat.
“Hari-hari besar kebutuhan masyarakat akan konsumsi hewani meningkat. Biasanya daging ayam, daging sapi dan telur meningkat kebutuhannya dibanding hari biasa,” kata Fahmi di kantornya Jalan Bhayangkara, Samarinda, Jumat 29 November 2024.
Fahmi memastikan hingga akhir Desember 2024 nanti, jumlah ketersediaan stok daging sapi, ayam dan telur masih mencukupi.
“Biasanya menjelang Natal dan tahun baru, sehari dua hari baru ada peningkatan konsumsi daging,” ujarnya.
Untuk ketersediaan daging sapi tahun 2024. DPKH dalam tiga bulan terakhir terus bertambah. Di mana bulan Oktober total stok ketersediaan daging sapi mencapai 1.368 ton, November 1.421 ton dan Desember 1.447 ton.
Tentunya total stok ketersediaan ini, mencukupi akan permintaan kebutuhan daging sapi masyarakat Kaltim. Di mana kebutuhan masyarakat bulan Oktober yakni 1.327 ton, November 1.379 ton dan Desember 1.403 ton.
Begitu juga dengan jumlah kebutuhan daging ayam dalam tiga bulan terakhir terus mengalami kenaikan yakni Oktober yakni 8.541 ton, November 8.667 ton dan Desember 9.029 ton.
Kemudian permintaan kebutuhan daging ayam masyarakat Kaltim, pada Oktober yakni 8.285 ton, November 8.407 ton dan Desember 8.759 ton.
Sedangkan, jumlah kebutuhan telur dalam tiga bulan terakhir yakni Oktober yakni 2.319 ton, November 2.327 ton dan Desember 2.776 ton
Kemudian permintaan kebutuhan daging ayam masyarakat Kaltim, pada Oktober yakni 2.111 ton, November 2.118 ton dan Desember 2.526 ton.
“Setiap tahunnya kita selalu melakukan analisis proporsi akan ketersediaan stok daging ayam, dagung sapi dan telur pada saat momen tersebut,” jelas Fahmi.
Disamping terpenuhinya jumlah stok daging dan telur, Fahmi menyoroti adanya permasalahan ketidaksesuaian terkait harga di tingkat peternak dan harga jual pasaran menjelang Natal dan tahun baru nanti.
“Banyak dari tim kami cerita sebulan lalu, bahwa peternak curhat kaitan
harga daging di peternak rendah dan dipasarkan tidak sesuai. Harga daging di peternak relatif lebih rendah dibanding harga jual saat dipasarkan,” jelasnya.
Karena itu, DPKH Kaltim terus berupaya agar harga jual beli di peternak dan harga jual di pasaran tidak terjadi ketimpangan harga yang jauh.
“Harga pasar normal saja, harga jual di peternaknya kok renda? Ini yang sedang kita cari solusinya,” demikian Fahmi Himawan.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: KaltimNataru 2025