NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Nunukan, Kalimantan Utara belum tahu mekanisme pelaksanaan pemberian makanan bergizi gratis (MBG) kepada pelajar di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di Kabupaten Nunukan.
“Nunukan memiliki daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), nanti bagaimana mekanisme disana karena lokasi antar sekolah sangat berjauhan dengan jumlah pelajar sedikit,” kata Kepala Dinas Pendidikan, (Disdik) Nunukan, Akhmad pada Niaga.Asia, Minggu (05/01/2025).
Menurut Akhmad, informasi yang dia peroleh adalah satu unit dapur umum untuk tiap 3.000 pelajar. Tapi ketentuan itu hanya dapat diterapkan untuk pelajar yang sekolah di pulau Nunukan dan pulau Sebatik.
“Bagi sekolah di kecamatan seperti, Sebuku, Lumbis, Krayan, Sembakung an Tulin Onsoi, tidak mungkin dapat dilaksanakan, karena faktor jumlah pelajar maupun jarak antar sekolah,” katanya.
Sebagai contoh, jumlah pelajar PAUD, SD, SMP dan SMA di Kecamatan Lumbis Ogong tidak mencapai 3.000 orang begitu pula di Kecamatan Lumbis Pensiangan dan Lumbis Hulu. Jarak antar sekolah sangat berjauhan.
“Dapur umum Lumbis Pensiangan tidak mungkin disatukan dengan Lumbis Hulu, begitu pula Kecamatan Lumbis dengan Lumbis Ogong. Jarak wilayahnya sangat berjauhan dan hanya bisa dilewati oleh sungai,” papar Akhmad.
Baru di 190 titik SPPG
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal dimulai besok, Senin (6/1). Ada 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur yang siap beroperasi.
SPPG ini merupakan merupakan unit pelaksana program Makan Bergizi Gratis yang bertugas memasok makanan untuk para penerima manfaat program.
Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan 190 dapur ini tersebar di berbagai daerah.
“Ini data 190 lokasi SPPG yang siap operasional per tanggal 6 Januari 2025,” ujar Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan Mahardan dalam keterangan resmi, Minggu (5/1), sebagaimana dilaporkan CNN Indonesia.
Berdasarkan data yang dibagikan BGN, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah SPPG atau terbanyak, yakni 57 lokasi.
Selain di Jawa Barat, dapur pemasok Makan Bergizi Gratis juga tersebar di Aceh, Bali, Banten, DIY, Jakarta, Gorontalo, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Lalu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan Papua Selatan.
Kemudian, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Barat serta Sumatra Utara.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana memastikan Program Makan Bergizi Gratis mulai diimplementasikan pada 6 Januari 2025.
Pada tahap awal, Dadan menyebut program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini akan menjangkau sekitar 3 juta penerima manfaat.
“Pokoknya 3 juta penerima manfaat. Kita mulai bertahap lah, 6 Januari (2025) kan pembukaan,” ujarnya usai mengikuti Rakortas CPP 2025 di Jakarta, Senin lalu (23/12/2024).
Nantinya, pemerintah akan menambah penerima makan gratis secara bertahap hingga mencapai 17 juta penerima pada akhir 2025.
Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan