SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Warga Jalan Otto Iskandardinata, kelurahan Sido Damai, dibikin khawatir dengan beredarnya selebaran waspada penculikan anak beredar sejak Selasa 31 Januari 2023. TNI dan Polri gerak cepat turun tangan meredam keresahan itu, dengan mencopot beberapa selebaran itu. Seorang pria dimintai keterangan kepolisian.
Pemasangan selebaran itu terungkap siang ini. Abdul Khotib, seorang guru di SDN 009 Jalan Otto Iskandardinata, kaget ketika dimintai izin muridnya untuk memasang dua selebaran di dinding bangunan sekolah.
“Pas jam istirahat, saya didatangi dua murid minta izin boleh kah menempel ini? Begitu saya buka, saya kaget. Kok ini?” kata Abdul Khotib, ditemui niaga.asia di tempat dia mengajar, Rabu.
Dari keterangan murid itu mengaku disuruh orang lain untuk memasangnya di dinding sekolah.
“Saya nasihatin, lain kali jangan mau. Ini meresahkan. Karena pertama penculikan itu belum tentu pasti dan malah membuat resah warga. Apalagi di sekolah ini. Nanti murid malah takut ke sekolah kalau tertempel ini. Padahal bukan dari sekolah,” ujar Abdul Khotib.
Dari selebaran diperoleh niaga.asia ada dua lembar. Pertama memperlihatkan 7 foto wajah bertuliskan ‘Waspada Penculikan Anak’. Lembar lainnya juga diminta untuk waspada penculikan anak usia 1-12 tahun. Di mana terpasang logo Polda Metro Jaya.
“Di sisi lain, saya apresiasi murid saya. Karena lapor dulu, minta izin mau pasang selebaran itu. Jadi tahu apa yang mau dipasangnya,” Abdul Khotib menambahkan.
TNI-Polri Turun Tangan
Mendengar kabar itu, Brigadir Polisi Kepala Aspian, Bhabinkamtibmas Sido Damai bersama Babinsa Sido Damai Sersan Satu Joko Praseno mendatangi SDN 009 untuk mencari tahu siapa yang menyuruh murid memasang selebaran itu.
Di perjalanan menuju ke tempat kerja pria yang menyuruh anak murid memasang selebaran itu, kedua aparat keamanan bersinergi itu melepas beberapa selebaran yang tertempel di tiang listrik.
Pria penyuruh anak-anak memasang selebaran itu berhasil ditemui. Dia mengaku mendapatkan gambar dari grup WhatsApp. Tujuannya hanya untuk kewaspadaan.
“Gambar dari grup WhatsApp, kemudian di-print out. Tidak kenal dengan foto-foto wajah itu, cuma inisiatif sendiri,” kata pria itu, ditemui di tempat kerjanya masih di kawasan Jalan Otto Iskandardinata.
Kedua Bhabinkamtibmas dan Babinsa itu juga telah meminta keterangan pria bersangkutan.
“Kita klarifikasi, ternyata insiatif dia sendiri dapatkan gambar itu dari grup WhatsApp. Mungkin niatnya baik, dikasihkan ke anak-anak untuk disebarkan. Tapi berita itu kalau belum jelas dan diklarifikasi khawatirny jadi hoaks (kabar bohong),” kata Brigadir Polisi Kepala Aspian.
“Dia mengakui salah belum klarifikasi langsung menyebarkan. Jadi kita minta hentikan dan berjanji dimanapun dia menempelkan selebaran itu akan melepaskannya,” Aspian menambahkan.
“Tadi anda dengar sendiri kan, ada ibu-ibu yang justru resah dengan beredarnya selebaran ini?” kata Aspian.
Sersan Satu Joko Praseno menerangkan, selebaran itu dipasang di berbagai tempat justru meresahkan.
“Bukannya menimbulkan kewaspadaan, malah meresahkan warga. Kami imbau agar dia (pria penyuruh anak-anak) melepaskannya di manapun itu ditempel. Supaya warga tidak resah. Sekarang modelnya seperti ketakutan,” jelas Joko Praseno.
Ajun Komisaris Polisi Jajat Sudrajat, Kepala Polsek Samarinda Kota, juga datang menemui pria itu. Dia meminta kepada personelnya agar pria itu dimintai keterangan sementara ini di Polsek Samarinda.
“Selain itu kami imbau warga tidak resah dengan sebaran informasi yang belum jelas kebenarannya, dan tidak menyebarluaskan sebelum memastikan kebenarannya,” kata Jajat.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Samarinda