SAMARINDA.NIAGA.ASIA– Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Ali Hamdi, mengimbau masyarakat untuk tetap saling menghargai setiap perbedaan, terutama perbedaan politik menjelang Pemilu 2024 mendatang.
“Perbedaan pilihan politik pada setiap pesta demokrasi merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan berpotensi menimbulkan berbagai macam persoalan sosial, seperti saling menjelek-jelekkan,” kata Ali Hamdi pada Niaga.Asia, Jumat (27/10/2023).
Menurutnya, saling menghargai setiap perbedaan ini untuk memastikan bahwa kondusifitas kehidupan sosial masyarakat tetap terjaga selama proses menuju pelaksanaan Pemilu 2024.
“Walaupun Pemilu baru dilaksanakan tahun depan, tapi kan dinamika politik nasional sudah mulai terasa di seluruh daerah, termasuk di Kaltim. Tensi politik mulai meninggi, apalagi setelah beberapa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sudah mendaftar di KPU (Komisi Pemilihan Umum),” kata Ali Hamdi.
Dalam menyikapi perbedaan pilihan politik, menurut Ali Hamdi, diperlukan kedewasaan yang tinggi dan bersedia mengakui kelebihan dan kekurangan dari figur yang didukung.
Kedewasaan dalam menyikapi perbedaan pilihan politik merupakan modal dasar dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat yang heterogen (masyarakat yang beragam). Hanya dengan cara seperti itu maka kondusifitas daerah menjelang Pemilu 2024 tetap terjaga dan terhindar dari masalah sosial.
Kemudian, tegas dia, masyarakat juga jangan sampai mudah terpengaruh dengan adanya berita atau informasi hoaks yang muncul di platform media sosial.
“Kemajuan teknologi seperti sekarang ini memudahkan sekali penyebaran informasi, baik yang jelas kebenarannya maupun informasi hoaks (bohong). Yang kita harapkan agar masyarakat tidak mudah menerima dengan berita yang tidak jelas sumbernya, cari tahu dulu kebenarannya,” seru Politikus PKS ini.
Ia menyebutkan bahwa, pada Pemilu 2024 terdapat banyak pemilih pemula, bahkan saat ini ada yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Karena itu, ia meminta pihak sekolah seperti guru untuk bisa mengedukasi muridnya agar betul-betul menjadi pemilih yang cerdas.
“Smua pihak, utamanya KPU dan Bawaslu harus lakukan edukasi secara masif kepada masyarakat terkait proses Pemilu ini, termasuk memberikan pemahaman dalam menyikapi perbedaan pilihan politik,” ujarnya.
“Demokrasi yang berjalan baik sekarang ini jangan diciderai karena emosi sesaat yang melahirkan penyesalan panjang,” tambahnya.
Penulis: Teodorus | Editor: Intoniswan | ADV DPRD Kaltim
Tag: ali hamdiPemilu 2024