Balikpapan Dorong CSR Perusahaan Bangun Taman Ramah Anak di Tiap Kecamatan

Fasilitas ruang bermain ramah anak di Taman Bekapai, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan Kota. (Foto: istimewa)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan sedang menggencarkan upaya untuk melibatkan perusahaan dalam pembangunan taman ramah anak di tiap kecamatan. Hal ini dilakukan karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Pemkot.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Heria Prisni menerangkan, berdasarkan hasil rapat dengan Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, ada usulan untuk memperbanyak taman ramah anak yang tersebar di berbagai kecamatan.

“Rencana ini memang sangat baik, namun karena keterbatasan anggaran yang ada, kami akan terus mencari solusi. Salah satunya dengan menggandeng perusahaan-perusahaan melalui dana CSR mereka,” kata Heria, Jumat (22/11).

Meski demikian, dia memastikan upaya ini tetap menjadi prioritas, mengingat manfaat yang telah dirasakan dari pembangunan tiga taman ramah anak yang sudah ada.

“Taman ramah anak yang telah dibangun pada tahun 2024 sudah terbukti sangat bermanfaat. Anak-anak dapat bermain tanpa harus mengeluarkan biaya, dan yang lebih penting, mereka dapat berinteraksi dengan teman-temannya, bukan hanya terfokus pada ponsel mereka,” ujar Heria.

Heria juga menjelaskan, evaluasi dari taman-taman tersebut menunjukkan hasil yang positif dalam pembentukan karakter anak-anak.

“Kami berharap ke depannya setiap kecamatan sudah memiliki taman ramah anak. Kami sangat setuju dengan hal ini, dan dengan keterbatasan anggaran yang ada, kami akan terus berusaha untuk menggandeng sektor swasta, khususnya perusahaan yang bisa berpartisipasi melalui CSR (Corporate Social Responsibility),” terangnya.

Dengan harapan agar taman-taman ramah anak dapat lebih tersebar di seluruh kota, upaya pemerintah ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkembang secara sosial dan fisik, tanpa bergantung pada teknologi yang sering kali membatasi interaksi mereka.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: