Belajar dari Banjir di Mahulu, Akmal Ingatkan Pentingnya Peringatan Dini di Kubar-Kukar

Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik saat memberikan penjelasan kepada wartawan di Bagios Cafe, Jalan KH Abdurrasyid, Samarinda, Minggu 19 Mei 2024 (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Banjir besar di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) imbas limpahan dari Sungai Boh di Malinau, Kalimantan Utara, kini mulai meluas ke Kutai Barat dan Kutai Kartanegara. Pemprov Kaltim telah menyiapkan sistem peringatan dini (early warning system) untuk meminimalisir dampak bencana.

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, banjir di Mahulu kini berangsur surut. Namun demikian, luapan sungai mengalir ke bagian hilir di Kutai Barat dan Kutai Kartanegara.

“Hasil monitoring kita dengan helikopter, akan lama genangan air di Kubar dan Kukar, seperti di daerah Rapak dan Muara Kaman,” kata Akmal Malik ditemui wartawan di Bagios Cafe, Jalan KH Abdurrasyid, Samarinda, Minggu 19 Mei 2024

Berkaitan itu, Akmal mengingatkan kepada masyarakat di bantaran sungai di Kutai Barat dan Kutai Kartanegara, senantiasa waspada terhadap potensi banjir berikutnya.

“Kita mengingatkan kepada masyarakat yang berada di sepanjang sungai untuk waspada ketika curah hujan tinggi,” ujar Akmal Malik.

Akmal bilang dia telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim untuk menyiapkan sistem peringatan dini bencana banjir.

“Saat air naik nanti ada sinyal-nya, sehingga masyarakat yang ada pada bantaran sungai dapat waspada. Kalau kemarin kan kita belum menyiapkan early warning system ini karena memang kemarin itu (banjir di Mahakam Ulu) di luar dugaan,” sebut Akmal Malik.

Dengan peringatan dini, lanjut Akmal, dapat meminimalisasi terjadinya dampak dari bencana khususnya banjir di Kaltim.

“Ketidakmampuan kita dalam memprediksi kapan air itu naik, akhirnya menjadi bencana bagi masyarakat,” terang Akmal Malik.

Masih disampaikan Akmal, hingga saat ini penyebab banjir di Mahulu tersebut dikarenakan luapan air dari Sungai Boh di Malinau, Kalimantan Utara.

“Sampai hari ini curan hujan masih tinggi. Untuk bantuan, hari ini sudah sampai semua, karena kita melalui darat dan sungai. Bahkan tiga titik di Long Apari (di Mahulu), hari ini juga segera dikirim melalui helikopter,” demikian Akmal Malik.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: