SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Warga Palaran dibikin gerah dengan aktivitas motor tangki besar modifikasi diduga penimbun (pengetap) bahan bakar minyak (BBM), yang berisiko mengakibatkan kebakaran. Sebab aktivitas itu dilakukan di tengah permukiman warga.
Aktivitas itu bukan hal baru. Motor bertangki besar keluar masuk stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kawasan Mangkujenang, Palaran.
Warga berhasil mengamati dan mengabadikan salah satu motor bertangki besar keluar dari SPBU itu, dan menyeberang jalan memasuki salah satu gang.
Aktivitas itu direkam warga melalui Ponsel hari Sabtu 21 Oktober 2023, sekitar pukul 11.00 Wita. Dokumentasi gambar dan divideo dibagikan ke redaksi niaga.asia. Selain menuai respons warganet, grup komunitas di pesan WhatsApp juga merespons beragam.
Di dalam gang itu, motor berhenti di salah satu kawasan lapang yang juga berada dalam gang, yang berada dekat bangunan langgar. Di lokasi itu, sedikitnya terlihat ada dua motor tangki besar diduga hasil modifikasi berada dalam kawasan itu. Berdiri juga bangunan pondok buat nongkrong.
“Warga ini sudah pernah menegur petugas SPBU itu, kok motor yang pakai tangki besar kok dilayani terus? Petugasnya ketawa aja,” kata Akbar, 49 tahun, warga Palaran, kepada niaga.asia.
Akbar bilang, sejatinya warga tidak ambil pusing dengan keluar masuknya motor bertangki besar dari SPBU itu.
“Yang jadi masalah, mereka itu habis dari SPBU, ngumpulnya di kawasan dalam gang itu, dan itu berada di tengah permukiman. Bahaya kebakaran, dan sudah banyak kejadian kan?” ujar Akbar.
“Mereka ini seperti kucing-kucingan. Nanti kalau ramai di media sosial, ramai di berita, tiarap (sepi aktivitas). Habis itu ramai lagi,” terang Akbar.
Warga Palaran lainnya, Joni, 40 tahun, juga berkomentar sama. Pemandangan motor bertangki besar hasil modifikasi yang diduga kuat pengetap BBM, bukan hal baru.
“Di SPBU itu bukan hal baru. Sudah lama. Masuk dan ngumpulnya memang ke dalam gang itu, ada tanah lapang di situ,” sebut Joni.
Dengan kejadian itu, Joni minta aparat benar-benar merespons dan melakukan penertiban karena sudah meresahkan.
“SPBU itu jual Pertalite, Pertamax dan Dexlite. Kalau begini caranya cepat habis Pertalite di SPBU. Yang benar-benar perlu jadi sering nggak kebagian,” tutup Joni.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi
Tag: BBM SubsidiBUMNPenimbunan BBMPenyalahgunaan BBM SubsidiPeristiwaPertalitePertaminaPertamina Patra NiagaPolriSamarinda