BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 tinggal menghitung hari. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Balikpapan menyediakan uang kartal (uang fisik) senilai Rp 1,64 triliun untuk memenuhi kebutuhan di kedua momen itu.
Jumlah ini naik 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 1,28 triliun.
Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi, menyebut peningkatan ini mencerminkan optimisme terhadap pertumbuhan konsumsi rumah tangga, percepatan realisasi anggaran pemerintah daerah, dan distribusi kebutuhan uang ke wilayah sekitar.
“Bank Indonesia Balikpapan memastikan ketersediaan uang layak edar dengan strategi yang terarah, seiring optimisme menjelang Nataru,” kata Robi melalui keterangan tertulis, Kamis 12 Desember 2024.
Sebagai bagian dari pelayanan, BI Balikpapan meluncurkan program Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai (SERUNAI). Acara pembukaannya akan diadakan pada Minggu, 15 Desember 2024, di Gereja Bethany, Balikpapan.
Layanan kas keliling digelar di enam titik strategis, yakni Gereja Bethany, Gereja HKBP Balikpapan Baru, Gereja GPIB Syalom Sepinggan, Gereja Santa Theresia Prapatan, Ibu Kota Nusantara (IKN), dan Kabupaten Paser.
“Program ini bertujuan memastikan kecukupan uang layak edar selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan Tahun Baru,” ujar Robi.
Selain kas keliling, BI bekerja sama dengan perbankan untuk membuka layanan penukaran uang di kantor-kantor bank di Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan Paser.
Untuk kelancaran distribusi uang, BI Balikpapan menerapkan tiga strategi utama, yakni distribusi awal atau pengiriman uang tunai ke perbankan sejak awal Desember 2024.
Kemudian kas keliling serentak, di mana penukaran uang dengan batas maksimal Rp 4.950.000 per orang dalam pecahan Rp 2.000 hingga Rp 100.000.
Selanjutnya BI mengajak masyarakat menukar uang di tempat resmi untuk menjamin keaslian dan kualitas Rupiah.
Bank Indonesia juga terus mengedukasi masyarakat untuk mengenali keaslian Rupiah, menjaga uang sebagai simbol kedaulatan negara, dan menggunakannya secara bijak guna mendukung stabilitas ekonomi.
“Masyarakat diharapkan memahami makna Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah, sehingga transaksi lebih bijak dan stabilitas ekonomi terjaga,” jelas Robi.
Selain uang kartal, BI Balikpapan mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan transaksi non tunai melalui QRIS dan BI-FAST.
Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi transaksi sekaligus mempersiapkan infrastruktur pembayaran menghadapi puncak transaksi akhir tahun.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi
Tag: BalikpapanBank IndonesiaNataru 2025