Biaya Pengobatan PTM Mahal, Masyarakat Diminta Rutin Cek Kesehatan

Rapat Koordinasi Teknis Program Pencegahan dan Pengendalian PTM Provinsi Kaltim di Samarinda, Senin 18 November 2024. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim mencatat biaya pengobatan yang dibutuhkan untuk sembuh dari penyakit tidak menular (PTM) seperti jantung mencapai hingga Rp 8 triliun.

Melihat tingginya biaya itu, Dinkes Kaltim mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan atau skrining kesehatan di fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit maupun Puskesmas.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kaltik Setyo Budi Basuki mengatakan, penanganan PTM berbeda dengan penyakit menular (PM).

Di mana, durasi yang dibutuhkan untuk sembuh dari PTM ini relatif lebih panjang. Selain itu, awal mula mengidap penyakit PTM ini rata-rata lebih sulit dideteksi.

“Misalnya, penderita hipertensi seringkali hanya merasakan pusing dan mengkonsumsi obat pusing untuk meredakannya. Padahal, tekanan darah yang tinggi, akhirnya berisiko menyebabkan stroke,” kata Basuki dalam Rakor Program Pencegahan dan Pengendalian PTM Provinsi Kaltim, di Hotel Puri Senyiur Jalan Ruhui Rahayu 1 Samarinda, Senin 18 November 2024.

Selain itu, beberapa penyakit PTM lainnya seperti jantung, stroke dan diabetes ini juga berisiko mengakibatkan kematian.

“Karena penyakit tidak menular ini tidak terlihat gejala fisiknya. Kita sering terlambat dalam pengobatannya,” ujar Basuki.

Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini. Basuki menerangkan, Dinkes Kaltim telah menyusun program skrining atau pengecekan kesehatan rutin gula darah, tekanan darah, dan kolesterol kepada masyarakat.

Masyarakat diminta rutin cek kesehatan karena pengobatan PTM memerlukan biaya tidak sedikit. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Tujuannya adalah untuk mendeteksi dini PTM tersebut sebelum berkembang menjadi penyakit yang lebih serius, dan membutuhkan biaya pengobatan yang lebih mahal.

“Untuk penyakit tidak menular luar biasa pengobatannya. Jantung saja se-Indonesia butuh biaya Rp8 triliun se-Indonesia, Karena itu upaya (pemeriksaan kesehatan dan skrining) ini harus terus dilakukan,” jelasnya.

Basuki bilang, pemeriksaan kesehatan ini minimal dilakukan dalam setahun sekali.

“Tapi kalau anggarannya ada, bisa dilakukan sekali dalam sebulan bahkan dalam tiga bulan sekali,” sebutnya.

Lanjut Basuki, upaya lain untuk mencegah PTM ini adalah dengan menjaga pola hidup sehat, dan rutin berolahraga untuk mencegah terjadinya penyakit dalam tubuh.

“Upaya ini harus terus dilakukan bagaimana mengedukasi masyarakat bergaya hidup sehat,” demikian Setyo Budi Basuki.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: