TARAKAN.NIAGA.ASIA — Operasi SAR korban pesawat Smart Aviation dengan registrasi PK-SNE jatuh di hutan Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, berakhir Senin 11 Maret 2024. Kotak hitam (Black Box) dan alat Emergency Locator Transmitter (ELT) diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Dua korban Smart Aviation jatuh, Capten M Yusuf, 29 tahun, selamat dan dirawat di RS Jusuf SK di Tarakan. Sedangkan jenazah korban meninggal, Deni S, 35 tahun, diterbangkan ke Jawa Barat untuk dimakamkan. Kedua korban itu dievakuasi sejak Minggu 10 Maret 2024.
Baca juga : Mengenal Medan Ekstrim Lokasi Jatuhnya Pesawat Smart Aviation di Hutan Belantara Krayan
Operasi SAR gabugan hari keempat, dimulai pukul 08.15 Wita. Proses evakuasi tim SAR gabungan antara lain Basarnas, Polri, TNI, yang sempat bermalam di puing pesawat PK-SNE selesai sekitar pukul 18.00 Wita.
“Black box dan ELT berhasil dipindahkan dari titik puing pesawat PK-SNE, ke helikopter menggunakan tali sekitar jam 3 sore,” kata Syahril, Kepala Basarnas Tarakan, dalam pernyataannya dikutip niaga.asia, Senin 11 Maret 2024.
Kedua peralatan penting, Black Box dan ELT, telah diserahkan ke KNKT untuk kepentingan penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat Smart Aviation PK-SNE pada hari Jumat 8 Maret 2024 lalu.
“Semua unsur SAR gabungan yang terlibat dalam operasi SAR berhasil dievakuasi dan tiba di Tarakan. Dengan demikian, operasi SAR dinyatakan berakhir dan ditutup,” demikian Syahril.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi
Tag: BasarnasKaltaraKNKTNunukanPesawat JatuhPolriTNI