BNNK Nunukan: Dua Pelajar SMA Nunukan dan Sebatik Berdagang Narkotika Cair ke Pemakai Vape

Kepala BNNK Nunukan Antoni Suriyadi mengamankan 5  botol berisi narkotika cair jenis MDMB-Butinaca yang  selama ini dicampur pelajar di Nunukan dan Sebatik ke liquid/cairan vave. (Foto : Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Nunukan menemukan dua pelajar SMA, masing-masing dari Nunukan satu orang (laki-laki) dan dari Sebatik satu orang( perempuan) memperjualbelikan narkotika cair kepada sesama pelajar yang sehari-hari merokok vave/rokok elektrik untuk dicampur/dimasukkan ke dalam liquid vave antara 2-5 tetes.

“Anak-anak pelajar ini ditemukan dalam keadaan mengkonsumsi narkotika cair dari rokok elektrik/vape,” kata kepala BNNK Nunukan Antoni Suriyadi pada Niaga.Asia, Kamis (08/08/2024).

Antoni menjelaskan, temuan narkotika cair dalam cairan vave kalangan pelajar berdasarkan hasil penyelidikan BNNK Nunukan pada beberapa pelajar pemakai vave yang kejang-kejang dan berteriak histeris pasca menghisap vape.

Setelah itu, lanjutnya, BNNK mengembangan hasil penyelidikan awal dan berhasil  mengamankan 12 botol liquid vave yang sudah dicampur dengan narkotika cair. Narkotika cair itu diduga berasal dari Tawau, Malaysia.

“Narkotika cair itu dijual salah seorang pelajar SMA di Nunukan ke teman-temannya,” ungkap Antoni.

Narkotika MDMB-Butinaca persis tembakau gorila. Efeknya juga hampir sama yakni, berteriak – teriak, tubuh bergetar-getar, tanjung berdesar dan terkadang mengamuk.

Antoni menuturkan, setelah menginterogasi oknum pelajar yang menjual narkotika cair tersebut, diketahui  dia membeli dari seorang pelajar perempuandi SMA Sebatik.

Narkotika cair itu, lanjut Antoni, diperjual-belikan dengan satuan  tetes, langsung dimasukkan ke liquid vave. Patut diduga pelajar memasukkan 5 tetes narkotika cair ke satu botol liquid.

“Harga satu tetes narkotika cair di jual Rp 50.000. Biasanya penjual sudah menyiapkan paket siap pakai dalam kemasan botol kecil,” kata Antoni.

Menurut Antoni, dimasukkannya narkotika cair ke liquid vave, berpotensi  menimbulkan keresahan di sekolah-sekolah dan dalam masyarakat. Kegiatan belajar mengajar bisa terganggu karena ada anak terpapar narkotika dalam kelas.

“Orang tua harus memaspadai kalau anaknya pemakai vave dan pihak sekolah, saya minta memberikan perhatian atas temuan BNN ini,” tegas Antoni.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan

Tag: