PALANGKARAYA.NIAGA.ASIA – Bencana banjir masih melanda Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, pada Selasa 12 Maret 2024 sore. Personel BPBD setempat tetap siaga untuk mengantisipasi dampak buruk akibat limpahan debit air sungai setempat.
Personel gabungan melakukan upaya penanganan darurat di wilayah kota. Lebih dari 70 personel dari beberapa institusi terlibat untuk memantau kondisi genangan. Para personel terdiri dari unsur BPBD Kota Palangkaraya 22 orang, relawan 15, TNI 12, Polri 12, kelurahan 12 dan kecamatan 4. Mereka terbagi ke dalam beberapa tugas. Kegiatan harian dititikberatkan pada pemantauan tinggi muka air pada aliran Sungai Kahayan dan Rungan.
Penanganan bencana hidrometeorologi basah ini telah diantisipasi oleh pemerintah daerah (Pemda) setempat. Melalui Keputusan Wali Kota, pemda mengeluarkan penetapan status siaga darurat bencana banjir pada 1 Februari 2024 lalu. Sedangkan aktivitasi pos komando telah dilakukan pada 10 Maret 2024, melalui Keputusan Wali Kota Palangkaraya nomor 188.45/117/2024.
“Berdasarkan informasi Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Palangkaraya, perlu kewaspadaan terhadap potensi naiknya debit air di pemukiman sekitar bantaran Sungai Kahayan, Sungai Sabangau dan Sungai Rungan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dikutip niaga.asia, Rabu 13 Maret 2024.
Akibat banjir yang terjadi sejak Senin 11 Maret 2024 lalu, sejumlah wilayah terendam banjir. Pantauan yang dilaporkan Pusdalops BPBD Kota Palangkaraya pada Selasa sore, pukul 16.00 WIB, debit air di masing-masing kelurahan ada Kenaikan kurang lebih 20 cm sampai dengan 170 cm.
Wilayah kelurahan yang terdampak berada di Kecamatan Jekan Raya, Sebangau, Pahandut dan Bukit Batu. Sebanyak 3.879 KK atau 10.319 jiwa terdampak insiden yang disebabkan hujan intensitas tinggi tersebut.
Menurut BPBD setempat, sebagian warga sudah ada mengungsi ke tempat aman. Petugas masih melakukan pendatan terhadap mereka yang mengungsi di gedung publik dan tenda pengungsian. Data sementara pada Selasa 12 Maret 2024, pukul 16.00 WIB, tercatat sebanyak 195 KK atau 502 jiwa yang melakukan pengungsian.
“Sementara itu, kerugian tercatat rumah terdampak 1.558 unit, fasilitas tempat ibadah 17, fasilitas pendidikan 10 dan kantor kelurahan 1,” ujar Abdul Muhari.
Wilayah Kota Palangkaraya masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada Rabu 13 Maret 2024. BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada dan siaga terhadap potensi dampak banjir yang lebih buruk.
Sumber : Pusdatin BNPB | Editor : Saud Rosadi
Tag: BanjirBencana AlamBNPBKalimantan Tengah