Budi Widihartanto Memprakirakan Ekonomi Kaltim Tahun 2023 Bisa Tumbuh 5,8-6,6%

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

LEGIAN.NIAGA.ASIA – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Budi Widihartanto memprakirakan ekonomi Kaltim tahun 2023 bisa tumbuh antara 5,8-6,6% atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal itu disampaikan Budi Widihartanto dalam kegiatan peningkatan kapasitas sejumlah wartawan media cetak, online dan radio yang selama ini ngepos di Bank Indonesia Kaltim yang dilaksanakan di Padma Resort Legian Bali, hari ini Senin (13/11/2023).

Pertumbuhan lapangan usaha (LU) tertinggi di Triwulan IV-2023 yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi Kaltim nanti adalah LU Konstruksi. Pada Triwulan IV akan terjadi pembayaran yang nilainya triliunan pada proyek  di IKN dan pada proyek-proyek pemerintah, serta RDMP Balikpapan.

Proyek konstruksi yang begitu banyak di Kaltim, kata Budi, terhadap ekonomi daerah akan sangat signifikan. Berdasarkan pemantauan BI, kredit macet di perbankan di sektor konstruksi masih dibawah ambang batas normal, yakni dikisaran 4%.

“Kalau ada saling utang mengutangi antar pengusaha di proyek konstruksi, itu hal biasa dan tidak akan mengurangi dampak positifnya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kaltim,” ungkapnya.

Menurut Budi, optimismenya itu didasarkan pada pertumbuhan ekonomi Kaltim pada Triwulan II dan III yang begitu bagus. Selain itu pada Triwulan IV 2023, pertumbuhan lapangan usaha pertambangan, industri pengolahan melambat, tapi pengaruhnya terhadap pembentukan PDRB masih dikisaran angka 37% dan 20%.

“Memang ada kecenderungan melambat karena harga batubara turun, tapi masih terhitung bagus,” katanya.

Kemudian, lanjut Budi, inflasi dari Triwulan I-III Tahun 2023 juga terkendali dan diperkirakan tahun 2023 angka inflasi Kaltim dikisaran 3% atau lebih rendah dari inflasi nasional. Triwulan III-2023 angka inflasi di Samarinda 2,64% dan Balikpapan 2,68%.

Pada bagian Budi menambahkan perkembangan QRIS di Kalimantan Timur sangat positif, pada bulan Oktober transaksi dengan QRIS mencapai Rp682 miliar, atau masih yang tertinggi di regional Kalimantan.

Pemasyarakatan QRIS ini masih perlu dimasifkan, BI sangat memerlukan dukungan dari pemerintah kabupaten/kota se-Kaltim. Pada pasar rakyat yang sudah berjalan transaksi QRIS adalah di Pasar Merdeka Samarinda.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: