Citilink Buka Rute Jakarta ke Samarinda Malam Hari Mulai 24 Juni

Livery baru di armada Airbus A320 Citilink (foto : HO/Citilink Indonesia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Maskapai Citilink membuka rute penerbangan ekstra malam hari di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) tujuan Jakarta dan sebaliknya. Penerbangan itu sekaligus menjadi uji pasar untuk menjadikannya sebagai rute tetap penerbangan malam hari ke Samarinda.

Dikutip dari akun resmi Instagram Bandara APT Pranoto, penerbangan ekstra itu dimulai 24-30 Juni 2024 mendatang, di antaranya untuk memenuhi permintaan pasar terkait musim liburan pelajar.

“Citilink sebelumnya sudah ajukan ke kami untuk extra flight terbang malam di APT Pranoto, berkaitan musim liburan ini,” kata Maeka Rindra Hariyanto, Kepala UPBU Kelas I APT Pranoto Samarinda dikonfirmasi niaga.asia, Sabtu 15 Juni 2024.

Flyer penerbangan ekstra Citilink di Bandara APT Pranoto Samarinda (sumber Bandara APT Pranoto)

Maeka bilang, tentunya maskapai sebelum membuka rute penerbangan, melakukan survei lebih dulu hingga akhirnya pilihan rute malam hari jatuh pada rute Jakarta (CGK).

Penerbangan ekstra itu juga nantinya bisa menjadi acuan bagi maskapai untuk menjadikannya sebagai rute tetap, sehingga menambah opsi bagi pengguna jasa transportasi udara.

Baca jugaGaruda Indonesia Pertimbangkan Lagi Terbangi Samarinda

“Maskapai melihat potensial demand dari rute yang akan dibuka. Mereka kalkulasi, potensial atau tidak? Jadi tidak bisa serta merta buka rute,” ujar Maeka Rindra Hariyanto.

“Evaluasi itu jadi acuan pergerakan rute berikutnya ke depan, apakah bisa daily (harian), atau berjadwal dua hingga tiga kali dalam sepekan untuk penerbangan malam? Jadi ini tentunya menambah opsi. Terbang ke Jakarta bisa pagi, siang, sore atau malam? Atau sebaliknya,” Maeka Rindra Hariyanto menambahkan.

Suasana gedung terminal Bandara APT Pranoto Samarinda, Rabu 3 Januari 2024 (niaga.asia/Saud Rosadi)

Operasional Bandara APT Pranoto, lanjut Maeka, memang mulai pukul 06.00-18.00 Wita setiap hari. Penambahan jam operasional (Operating Hours/OH) tidak memungkinkan apabila tidak ada maskapai membuka penerbangan malam hari. Mengingat tingginya biaya beban operasional.

“Kan tidak mungkin kita buka malam tapi cima menunggu satu pesawat saja? Kalau OH kita ajukan penambahan sampai jam 22 malam, kami harap ada penerbangan malam ke daerah lain. Tapi dari tawaran itu, belum ada airline yang mengajukan dari opsi yang kami berikan itu,” demikian Maeka Rindra Hariyanto.

Penulis: Saud Rosadi | Editor: Saud Rosadi

Tag: