Di DPRD Samarinda, DPRD Bangli Studi Tiru Strategi Pengawasan Pembangunan Daerah

Komisi III DPRD Samarinda menerima kunjungan kerja DPRD Kabupaten Bangli Provinsi Bali, Jumat 20 Desember 2024. (HO-Komisi III DPRD Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Komisi III DPRD Samarinda menerima kunjungan kerja DPRD Kabupaten Bangli Provinsi Bali, Jumat 20 Desember 2024. Pertemuan itu membahas strategi pengawasan yang dilakukan DPRD Samarinda dalam pembangunan daerah, dan menjalankan fungsi DPRD.

Rombongan DPRD Bangli disambut Ketua Komisi III DPRD Samarinda Deni Hakim Anwar, Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda Arie Wibowo, dan anggota Komisi III DPRD Samarinda Romadhony Putra Pratama, Abdul Rohim, Maswedi dan Sutrisno

Arie Wibowo mengatakan, pertemuan tersebut sebagai bentuk berbagi pengalaman dan praktik baik dalam menjalankan fungsi pengawasan di DPRD Samarinda, sekaligus pengenalan potensi masing-masing daerah.

“Jadi Samarinda dan Bangli saling memperkenalkan daerahnya,” kata Arie di Kantor DPRD kota Samarinda, Jalan Basuki Rahmat.

Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda Arie Wibowo (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Arie menjelaskan, DPRD Samarinda memiliki fokus yang cukup jelas dalam menjalankan tugas pengawasan dalam pembangunan kota Samarinda.

“Kalau kita selama ini melakukan pengawasan terhadap program yang ada di masing-masing dinas,” ujar Arie.

Ke depannya, lanjut Arie, DPRD Samarinda akan semakin intens melakukan pengawasan, terutama seiring dengan semakin besarnya anggaran daerah.

“Tahun depan, rancangan APBD Samarinda tahun 2025 menargetkan pendapatan daerah sebesar Rp4,49 triliun,” sebut Arie.

Kunjungan DPRD Bangli ke DPRD Samarinda untuk studi tiru pengawasan pembangunan di Kota Samarinda (HO-Komisi III DPRD Samarinda)

Dengan anggaran itu, tahun 2025 Pemerintah Kota Samarinda akan memfokuskan pada penanganan banjir di beberapa titik Samarinda.

“Jadi 2025 pasti pembangunan kencang sekali di Samarinda. Tugas kita tentunya memastikan pekerjaan tersebut jalan dan serapan anggaran baik,” terangnya.

Besarnya anggaran yang diperoleh Samarinda tersebut, menurutnya karena Samarinda merupakan Ibu Kota Provinsi Kaltim, di mana Kaltim juga menjadi bagian Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Rancangan APBD Bangli 2025 hanya Rp1,2 triliun. Untuk meningkatkan PAD, mereka hanya mengharapkan sektor pariwisata,” demikian Arie Wibowo

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: