BONTANG.NIAGA.ASIA — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang melaporkan ada 788 temuan kasus Tuberkulosis (TBC) sepanjang tahun 2022 lalu.
Kepala Bidang Penanggulangan, Pemberantasan dan Penyakit Dinkes Bontang, Muhammad Ramsi berharap kerja sama seluruh stakeholder yang terkait untuk menemukan kasus-kasus TBC.
Menurut Ramsi, 788 kasus itu terdiri dari 716 kasus yang berhasil diobati. Sedangkan sisanya 72 kasus belum melakukan pengobatan.
“Kita berharap kerja samanya untuk melakukan temuan TBC di Bontang agar segera melakukan pengendalian dan pengobatan bagi para penderita,” kata Ramsi saat ditemui di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Senin 19 Juni 2023.
Dijelaskan, TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama rata-rata lebih dari 3 minggu, dan biasanya berdahak. Bahkan terkadang mengeluarkan darah. Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang tulang, usus, atau kelenjar.
Meski demikian yang perlu dipahami TBC bukanlah penyakit turunan, melainkan penyakit yang ditularkan dari percikan ludah yang keluar penderita TBC ketika berbicara, batuk, atau bersin. Namun demikian dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat sesuai dengan resep dokter untuk waktu yang cukup lama yakni minimal 6 bulan.
“Nanti kita akan terus melakukan pemantauan terhadap pasien yang memang sudah masuk dalam sasaran, supaya bisa memutus rantai penyebarannya,” demikian Ramsi.
Penulis : Kontributor Niaga.Asia, Dahlia | Editor : Saud Rosadi | Advertorial
Tag: AdvertorialBontangKesehatanPemkot BontangTBCTuberkulosis