SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Puncak kemarau diperkirakan terjadi Agustus hingga September 2023. Meski demikian, dua kali turun hujan bulan ini di Samarinda, kembali mengamankan pasokan air baku dua instalasi pengolahan air (IPA) Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) –sebelumnya disebut PDAM– Tirta Kencana Samarinda.
Dari catatan niaga.asia, hujan tidak turun sejak 2 Juli hingga awal Agustus 2023 lalu. Suhu udara juga tembus di kisaran 33-34°C, dari konfirmasi BMKG Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda
Kondisi itu sempat membuat kian surut Bendung Benanga di Lempake, Samarinda Utara, yang menyuplai air baku dua IPA, masing-masing IPA Gunung Lingai dan Bengkuring. Kondisinya pun sempat mengkhawatirkan.
Kondisi bulan ini menjadi lebih baik. Hujan lebat sebagian besar wilayah Samarinda tercatat terjadi Sabtu 5 Agustus 2023. Di antaranya di kawasan Samarinda Utara, sehingga kembali menaikkan debit Bendung Benanga. Air baku pun kembali aman.
Berselang 6 hari kemudian, hujan intensitas sedang kembali turun di Samarinda hari ini. Di antaranya juga kembali mengguyur kawasan Samarinda Utara.
“Iya benar, hujan di perumahan Bengkuring,” kata Ahmad, 43 tahun, warga Bengkuring dihubungi niaga.asia, Jumat 11 Agustus 2023.
Perumdam Tirta Kencana mengoperasikan 17 IPA dengan jumlah pelanggan sekitar 167 ribu pelanggan. Kesemuanya masih beroperasi hingga saat ini. Termasuk dua di antaranya IPA Bengkuring dan IPA Gunung Lingai.
“17 IPA Alhamdulillah aman,” kata Ali Rachman, Direktur Teknik Perumdam Tirta Kencana, kepada niaga.asia.
Sementara ini pasokan air untuk produksi dua IPA dari Bendung Benanga dan sungai karang mumus (SKM) di kawasan Perumahan Bengkuring dalam kondisi aman.
“Iya. Seperti di Benanga sempat surut. Setelah habis hujan itu (air baku) kembali aman. Hari ini Alhamdulillah hujan lagi,” ujar Ali Rachman.
Pun demikian dengan intrusi air laut ke Sungai Mahakam, sebagai air baku utama Perumdam Tirta Kencana Samarinda. Seperti diketahui, intrusi air laut bisa menaikkan kadar klorida di atas batas maksimal 250 parts per million (ppm), sehingga operasional IPA harus disetop.
“Intrusi air laut masih jauh. Tapi tentu kita masih terus pantau (kadar klorida) di IPA Pulau Atas dan IPA Palaran,” demikian Ali Rachman.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi
Tag: el ninoKemarau 2023Perumdam Tirta KencanaSamarinda