SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Laila Fatihah menegaskan, Pertamina harus bertanggungjawab mengatasi kelangkaan gas eliji tiga kilo atau gas elpiji subsidi di Kota Samarinda.
Hal itu disampaikan Laila Fatihah dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPRD Samarinda dengan Sales Branch Manager Pertamina Rayon 2 Kaltimut, Zul Firman, Jumat (9/6/2023).
baca juga:
Dirjen Migas Menguragi Kuota Gas Susbsidi untuk Samarinda 6,42 Persen
Laila mengaku telah mendengar penjelasan dari pihak Pertamina terkait persoalan kelangkaan gas subsidi yakni adanya pengurangan kuota untuk Samarinda sebesar 6,42 persen di tahun 2023 dibandingkan tahun 2022.
Atas kondisi demikian, Laila, mengatakan seharusnya Pertamina menyampaikan dengan tegas ke Dirjen Migas bahwa dengan pengurangan kuota berefek pada kelangkaan.
“Pertamina ini kan sebagai perwakilan untuk Kaltim, terutama Samarinda sebagai ibu kota provinsi. Jadi mereka (Pertamina,red) harus bisa memberikan argumentasi yang kuat kepada Dirjen Migas atas penurunan jumlah kuota tersebut,” tegas Laila Fatihah.
Politikus PPP ini pun mempertanyakan terkait alasan Dirjen Migas mengurangi kuota gas, dari 28.678 metrik ton pada tahun 2022 menjadi 26.338 metrik ton tahun 2023.
“Seharusnya Pertamina jangan hanya ikut kemauan Dirjen Migas saja,” ujarnya.
Persoalan kelangkaan gas ini, kata Laila, mesti ditanggapi serius oleh Pertamina sebagai pihak yang memiliki kewenangan dalam pendistribusian gas elpiji. Apalagi persoalan kelangkaan gas ini bukan kali pertama terjadi, tapi sudah sering kali. Namun dari pihak Pertamina seakan tidak mampu memberikan solusi yang tepat.
“Pertamina harus menjamin ketersediaan kuota sehingga tidak terjadi kelangkaan.Jangan kemudian ketika dirjen bilang turun, Pertamina hanya iya saja,” tandasnya.
Penulis Kontributor Niaga.Asia, Teodorus | Editor: Intoniswan | ADV DPRD Samarinda
Tag: Gas Subsidi