NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Hanya biasa makan ubi, Keluarga Amir kaget setelah anggota Polres Nunukan menyambangi gubuknya di Jalan Ujang Dewa, Kecamatan Nunukan Selatan dan menyerahkan bantuan sembako.
Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia mengatakan, kegiatan bansos bagi masyarakat kurang mampu, seperti diberikan kepada Amir dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke 78 tahun 2024.
“Teruslah memberikan pengabdian terbaik kepada bangsa, sebagaimana tema Hut Bhayangkara ke 78. Polri presisi mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Taufik pada Niaga.Asia, Senin (10/06/2024).
Amir merupakan warga tidak mampu yang sehari-harinya hanya mengandalkan pendapatan dari kerja serabutan di laut. Bersama istri dan 3 anaknya, Amir tinggal di sebuah gubuk kecil berdinding kayu seadanya di lokasi penjemuran rumput laut.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Amir biasanya ikut bekerja dengan orang lain memanen rumput laut ataupun mengikat rumput laut. Tapi pekerjaan itu tidak selalu setiap hari, sehingga pendapatan juga tidak menentu.
“Tadi pagi anggota Polres Nunukan hujan-hujan datang ke rumah Amir menyerahkan bantuan telur, mie instan, beras, minyak goreng, gula, teh dan kopi,” sebutnya.
Kapolres menuturkan, kondisi keluarga Amir yang hidup dibawah garis kemiskinan mulanya terekspos dari informasi masyarakat yang disampaikan ke Polres Nunukan, bahwa ada keluarga yang sudah tiga hari hanya mengkonsumsi ubi kayu.
Dari keterangan warga sekitarnya, Ainun (28) istri dari Amir sempat marah kepada anaknya berusia 6 tahun, karena memakan ubi rebus yang sengaja disisakan sedikit untuk dimakan besok harinya.
“Informasinya begitu ya, warga mendapat kabar ibunya marah ke anaknya karena memakan singkong untuk dimakan besok hari,” ujarnya.
Kemudian, lanjut Kapolres Nunukan, dia memerintahkan anggota untuk segera bergerak menyiapkan paket sembako untuk diberikan kepada Amir. Kemudian meminta anggota berkoordinasi dengan Dinas Sosial Nunukan, apakah keluarga Amir bisa mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau sejenisnya dari pemerintah.
“Amir berasal dari Sulawesi, kalau istrinya dari Jawa, keluarga ini sudah 6 tahun merantau ke Nunukan, punya anak 3 orang, paling besar perempuan usia 6 tahun,” terang Kapolres.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan
Tag: Polres NunukanSembako