NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Harga per porsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Nunukan, menjadi catatan khusus Pjs Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Togar Simangunsong sebab, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang ditetapkan pemerintah pusat.
“Anggaran yang disiapkan pemerintah pusat untuk per porsi MBG Rp 15.000, sedangkan dalam kenyataan setelah dilakukan uji coba harga, harga per porsi MBG berkisar Rp 20.000 sampai Rp 25.000,” kata Togar Simangunsong pada Niaga.Asia, Kamis (31/10/2024).
Menurut Togar, selisih harga tersebut perlu mendapat perhatian pemerintah pusat dan Provinsi Kaltara sebab, jika kekurangan anggaran dibebankan ke APBD Nunukan, maka pemerintah daerah pasti kesulitan mengalokasikan dana.
Togar menerangkan, anggaran MBG di Kabupaten Nunukan, bervariasi, sesuai harga bahan pangan yang memang lebih mahal, terutama di kecamatan di wilayah perbatasan dan pedalaman yang jauh dari pusat kota.
“Tadi saya tanya ke Bupati Nunukan, katanya di Kecamatan Nunukan masih bisa Rp 20.000, tapi kalau di Kecamatan Krayan mungkin sekitar Rp 25.000,” sebutnya.
Untuk itu, lanjut Togar, Pemerintah Kaltara akan membuat laporan terperinci terhadap anggaran pengadaan MBG, termasuk solusi dan konsep hingga kebijakan penanganan selisih kekurangan anggaran.
Menurutnya, konsep paling tepat mensukseskan program MBG di daerah-daerah tertentu adalah memberikan bantuan berupa dana khusus, karena jika mengandalkan partisipasi APBD menutupi kekurangan, di khawatirkan malah menjadi beban bagi daerah.
“Kalau pemerintah daerah menanggung selisihnya harga sangat berat ya. Tadi ibu bupati sudah menghitung-hitung selisih kurang anggaranhampir Rp 59 miliar per tahun,” ungkapnya.
Togar menjelaskan, salah satu tujuan dari uji coba MBG adalah untuk mencari solusi dan konsep terbaik dalam pelaksanaan dan anggaran, sehingga kebijakan yang nantinya diterbitkan pemerintah pusat sudah berdasarkan fakta dilapangan.
“Anggaran MBG ditetapkan pusat tidak mungkin diterapkan di Nunukan, jika acuannya standar menu sehat bergizi dengan kandungan karbohidrat, protein, serat, buah dan susu,” bebernya.
Program MBG merupakan program mulia dari Presiden RI Prabowo Subianto terhadap dunia pendidikan. Program tersebut juga bagian dari upaya pemerintah dalam pencanangan menuju Indonesia emas tahun 2045.
Pemerintah Indonesia di tahun sebelumnya pernah memprogramkan santunan keluarga harapan untuk keluarga miskin berupa bantuan susu, telur dan daging, namun program tersebut tidak berjalan rutin setiap hari seperti MBG.
“Ini program mulia dari presiden kita ada beberapa negara seperti Jepang, Singapura dan lainnya sudah melaksanakan, terbukti berhasil Intelligence Quotient (IQ) rakyatnya meningkat,” jelasnya.
Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan
Tag: Makan Bergizi Gratis