SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan bahwa perkembangan harga properti residensial di pasar primer pada triwulan I 2023 meningkat terbatas.
“Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2023 tercatat sebesar 1,79% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 2,00% (yoy) pada triwulan sebelumnya,” demikian dirilis Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, hari ini, Rabu (17/5/2023).
Menurut Erwin, dari sisi penjualan, hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan I 2023 mengalami penurunan.
“Penjualan properti residensial terkontraksi sebesar 8,26% (yoy) pada triwulan I 2023, lebih rendah dari penjualan triwulan sebelumnya yang tumbuh positif sebesar 4,54% (yoy),” ujarnya.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa pembiayaan nonperbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk pembangunan properti residensial. Pada triwulan I 2023, sebesar 73,31% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.
“Sementara itu dari sisi konsumen, fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 74,83% dari total pembiayaan,” pungksnya.
Hasil lengkap survei dapat dilihat dalam Survei Harga Properti Residensial Primer di Website Bank Indonesia.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Properti