SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Perkembangan teknologi memungkinkan perpustakaan hadir di tengah masyarakat tanpa perlu khawatir dengan kendala waktu dan jarak. Seperti menyediakan Perpustakan berbasis digital.

Perpustakaan digital juga menjadi wadah penyimpanan buku berbasis elektronik, sehingga dapat mengantisipasi minimnya tempat penyimpanan koleksi buku terbitan lama yang menumpuk di Perpustakaan sekolah.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur Muhammad Syafranuddin mengatakan, perihal kekurangan tempat atau rak buku di tiap perpustakaan agar disiasati dengan alih digital.

“Alih media menjadi digital, buku yang ada bisa disimpan menjadi bank buku,” kata Muhammad Syafranuddin.

Ivan, sapaan akrabnya, juga mengakui banyaknya koleksi buku yang dimiliki DPK Kaltim sebagian besar sudah dialih digital. Sebab bagi Ivan, jika buku-buku itu dimusnahkan, tidak menutup kemungkinan suatu saat buku tersebut akan dibutuhkan lagi.

Kendati demikian, Ivan berpesan agar buku yang ada tidak dimusnahkan, apalagi dibakar atau dibuang. Sehingga dia mengimbau seluruh Perpustakaan yang ada di Kaltim, khususnya di tiap sekolah, agar keberadaan koleksi buku lama lebih baik dihibahkan.

“Buku fisiknya bisa disumbangkan kepada pihak atau sekolah lain yang membutuhkan,” pungkasnya.

Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi | Advertorial

Tag: Literasi DigitalPemprov KaltimPerpustakaanSamarinda