Hingga September 2024 Total Investasi PT SMI Rp147,4 Triliun

Reynaldi Hermansjah, Direktur Utama PT SMI. (Foto Kompas.com)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) telah menunjukkan kinerja yang signifikan dalam mendukung pembiayaan infrastruktur di Indonesia. Hingga September 2024, total investasi yang telah dilaksanakan mencapai Rp147,4 triliun.

Mayoritas pembiayaan diarahkan pada badan usaha dan pemerintah daerah, dengan tujuan untuk meningkatkan pemerataan infrastruktur dari Indonesia bagian timur hingga barat.

“Kita ingin menjadi suatu katalis pembangunan infrastruktur di Indonesia serta memastikan untuk memitigasi market miss pembiayaan atau mempersiapkan project di sektor infrastruktur,” jelas Reynaldi Hermansjah, Direktur Utama PT SMI.

Lebih lanjut, Reynaldi juga menjelaskan bahwa PT SMI juga aktif dalam mengembangkan proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

“Di sini PT SMI berperan sebagai Project Development Fasility (PDF) atau yang melakukan persiapan proyek dan juga pendampingan transaksi sampai dengan project-project itu bisa terlaksana dan terbangun dengan sempurna,” ungkap Reynaldi.

Terdapat 30 Proyek KPBU yang telah didampingi fasilitas PDF dan FPP IKN mencakup sektor bendungan, rumah sakit, bandara, pengelolaan sampah, dan jalan dengan total nilai proyek sekitar Rp125 triliun.

Ke depannya, PT SMI akan menargetkan tidak hanya Pemerintah Daerah (Pemda), namun juga BUMD (khususnya PDAM dan BLU/D (khususnya BLU Rumah Sakit) dengan strategi kolaborasi/sinergi pendanaan TKD serta pendekatan proaktif ke Pemda.

“Jadi pada dasarnya, program pembiayaan publik kami akan lebih terarah dan kemudian juga terfokuskan kepada sektor-sektor yang memang diperlukan dari pemda-pemda tersebut,”tutur Reynaldi.

Dengan pengembangan strategi ini diharapkan mampu menarik minat pemda atas pembiayaan publik, meningkatkan kemampuan meminjam pemda berkapasitas fiscal rendah khususnya pemda 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal), dan mengurangi ketergantungan pemda terhadap TKD untuk infrastuktur.

Sumber: Biro KLI Kemenkeu | Editor: Intoniswan 

Tag: