Indonesia Dorong Mikta Jadi Positive Force Global

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno L.P. Marsudi memimpin Pertemuan Para Menteri Luar Negeri (Menlu) MIKTA di sela-sela pertemuan Menlu G20 di Rio de Janeiro, Brasilia pada 21/2 lalu. (Foto Kemlu)

RIO de JANEIRO.NIAGA.ASIA – Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno L.P. Marsudi memimpin Pertemuan Para Menteri Luar Negeri (Menlu) MIKTA di sela-sela pertemuan Menlu G20 di Rio de Janeiro, Brasilia pada 21/2 lalu.

Pertemuan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Meksiko, Menteri Luar Negeri Korea, Menteri Keuangan Australia, sementara Turki diwakili oleh Dirjen Kerja Sama Ekonomi dan Multilateral.

Membuka pertemuan, Menlu Retno menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi krisis kemanusiaan di Gaza.

“Palestina menghadapi bencana kemanusiaan yang mengerikan disebabkan kekejaman brutal Israel” ujar Menlu RI.

Menlu Retno juga menyayangkan gagalnya upaya mencapai resolusi untuk gencatan senjata dan menyampaikan Dewan Keamanan PBB berulang kali gagal mencari jalan keluar dari krisis ini,  dan ini menunjukkan bahwa tidak semua negara berkomitmen menjalankan hukum internasional secara konsisten. Ada double standard yang diberlakukan.

Menghadapi situasi ini, Menlu RI mendorong peran MIKTA sebagai positive force melalui tiga hal:

Pertama, penguatan peran MIKTA sebagai middle powers.

“MIKTA harus meningkatkan peran sebagai middle powers dan pastikan suara MIKTA didengar,” ucapnya. MIKTA perlu mengambil langkah aktif untuk menegakkan dan memajukan hukum internasional.

Kedua, pemanfaatan karakter MIKTA sebagai cross-regional group.

Sebagai kekuatan berpengaruh di masing-masing kawasan, tiap negara MIKTA memiliki keistimewaan sebagai convening power untuk meredakan tensi kawasan. Indonesia sendiri telah berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dan stabilitas kawasan ASEAN.

Ketiga,menghasilkan lebih banyak proyek konkret untuk mengatasi tantangan global. Realisasi berbagai proyek konkret MIKTA akan meningkatkan peran MIKTA dalam global governance.

Menlu berharap MIKTA dapat memperbanyak proyek, seperti proyek peningkatan produktivitas pertanian dengan negara Afrika yang telah dilakukan Oktober tahun lalu. Menlu Retno juga mengusulkan pembentukan inovasi jaringan kesehatan digital MIKTA untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan.

Pertemuan MIKTA ini telah menyepakati  Joint Communique yang intinya berisi:

  • Komitmen bersama MIKTA sebagai positive force dalam penanganan tantangan global;
  • Keprihatinan mendalam akan situasi bencana kemanusiaan di Gaza, kondisi di Ukraina dan juga di Semenanjung Korea;
  • Pentingnya hukum internasional, sistem multilateral dan prinsip prinsip Piagam PBB;
  • Penguatan aksi bersama dan kolaborasi konkret MIKTA untuk berkontribusi bagi dunia, termasuk juga didalamnya highlight berbagai capaian Keketuaan Indonesia, termasuk 15 Joint Statements, dan pelaksanaan MIKTA Leaders’ Gathering yang pertama kali terjadi tahun lalu.

Dalam pertemuan, Menlu RI juga telah melakukan handover (serah terima) Keketuaan MIKTA kepada Menlu Meksiko sebagai Ketua MIKTA tahun 2024. Keketuaan Indonesia di forum MIKTA telah berlangsung sepanjang tahun 2023, seiring dengan perayaan 10 tahun kerja sama MIKTA.

Keketuaan Indonesia mengangkat 3 (tiga) prioritas yaitu:penguatan multilateralisme, pemulihan inklusif dan transformasi digital.

Joint Communiqué 25th MIKTA FMM pdf.pdf,

Sumber: Kemlu RI | Editor: Intoniswan 

Tag: