Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Sektor Energi

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan The 7th Japan-Indonesia Energy Forum (IJEF ke-7) . (Foto Kementerian ESDM)

TOKYO.NIAGA.ASIA – Indonesia dan Jepang dalam The 7th Japan-Indonesia Energy Forum (IJEF ke-7) di Jepang melanjutkan pembahasan isu transisi energi dan dekarbonisasi menjadi topik utama pembahasan pertemuan delegasi Indonesia dan Jepang. Pemerintah Indonesia menyampaikan telah membuat kebijakan dan peta jalan untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.

“Dalam pertemuan yang berlangsung (6/3/2023), sektor swasta dari kedua negara juga menyampaikan peluang-peluang kerja sama proyek di sektor energi hijau untuk mendukung upaya dekarbonisasi,” jelas Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, Jumat (10/3/2023).

Dalam kunjungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ke Jepang, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan The 7th Japan-Indonesia Energy Forum (IJEF ke-7) .

Forum IJEF sempat terhenti selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19 merupakan forum tahunan yang diinisiasi oleh Kementerian ESDM dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Perindustrian (METI) Jepang yang dilaksanakan secara bergantian antara kedua negara, tahun ini giliran Jepang menjadi tuan rumah untuk acara IJEF.

Menurut Dadan, selama tiga tahun terakhir, kerja sama bidang energi antara Indonesia dan Jepang semakin erat karena Indonesia terlibat sebagai co-inisiator Asia Zero Emission Community (AZEC).

Sementara itu, terkait sumber energi lain, Dadan menyebut dalam diskusi disepakati bahwa gas bumi masih memegang peranan penting dalam era transisi energi, karena energi yang dihasilkan tergolong bersih.

“Selain itu, saat ini peluang kerja sama terkait blue ammonia yang dihasilkan dari bahan bakar fosil dan juga Carbon Capture and Utilization Storage sangat terbuka lebar di industri ini. Satu hal yang penting dicatat adalah saat ini semua pihak sedang berupaya keras untuk beralih ke energi bersih yang lebih ramah lingkungan,” tandasnya.

Sumber: Biro KLIK Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan

Tag: