SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) terus menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu operator telekomunikasi di tanah air yang memberdayakan Indonesia. Perlahan namun pasti, itu yang ditunjukkan oleh Indosat, hingga sinyalnya kini menembus batas Ibu Kota Nusantara (IKN), yang disebut Nusantara.
Untuk diketahui, PT Indosat Tbk (“Indosat Ooredoo Hutchison” atau “Perusahaan”) mengumumkan penyelesaian penggabungan usaha antara PT Indosat Tbk (“Indosat Ooredoo”) dengan PT Hutchison 3 Indonesia, setelah menerima semua persetujuan hukum dan pemegang saham yang diperlukan. Perusahaan tersebut kini bernama Indosat Ooredoo Hutchison, yang diumumkan 4 Januari 2022.
Indosat Ooredoo Hutchison memiliki visi yaitu “Menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital yang Paling Dipilih di Indonesia” dalam memenuhi kebutuhan dan peluang pasar yang luar biasa, mengiringi pertumbuhan digital dan ekonomi Indonesia.
Sebelas bulan kemudian, Jumat 9 Desember 2022, Indosat mengumumkan pencapaian 100 juta pelanggan. Memasuki tahun 2023, Indosat telah membukukan 106 juta pelanggan. Angka itu terus naik dari 102,2 juta pelanggan di akhir tahun 2022 lalu.
Melanjutkan tren pertumbuhan itu, korporasi telah mengalokasikan belanja modal Rp 13 Triliun di 2023, naik dari Rp 12 Triliun di 2022 untuk terus membangun dan memperluas jaringan hingga di pelosok. Tujuannya untuk memberi pengalaman terbaik pelanggan berinternet di jaringan Indosat.
Selain itu, cakupan jaringan Indosat juga meningkat seiring dengan peningkatan jumlah BTS 4G yang mencapai 137 ribu, sehingga mampu menangani peningkatan trafik yang tinggi. Integrasi jaringan peusahaan sesuai target, bahkan di seluruh wilayah Jabodetabek telah selesai lebih cepat sehingga dapat memberikan pengalaman digital yang lebih baik bagi pelanggan.
Indosat juga telah mencapai 100% dalam mengintegrasikan jaringannya dengan teknologi Multi Operator Core Network (MOCN) yang dilakukan di lebih dari 46 ribu sites di seluruh Indonesia, dan menjangkau 700 kecamatan. Integrasi sites tersebut selesai sesuai target satu tahun, di akhir Maret 2023 lalu, dengan dukungan dari para mitra yaitu Ericsson, Huawei, dan Nokia sebagai penyedia perangkat radio, serta mitra-mitra transmisi, core, infrastructure tower, fiber optic, dan lainnya.
Indosat juga masih memperluas jangkauan jaringan dan pelayanan yang jauh lebih baik, termasuk jaringan 5G. Sampai awal tahun ini, jaringan 5G Indosat telah menjangkau delapan kota yakni Jakarta, Karawang, Bandar Lampung, Surakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Bali.
Kinerja perusahaan meningkat. Pada kuartal I 2023, total pendapatan Indosat berhasil tumbuh sebesar 9,9% Year on Year (YoY) menjadi Rp11.945,0 miliar. Di mana, pertumbuhan pendapatan yang kuat tersebut dikontribusi oleh kinerja positif dari semua lini bisnis perusahaan. Pendapatan selular naik 9,4% YoY didukung oleh peningkatan pendapatan data dan interkoneksi.
Mengenal Indosat Sejak Lama
Penulis mengenal Indosat bukan hal baru. Sederetan produk Indosat seperti perdana Mentari dengan starter pack terbungkus kemasan kaca mika dengan harga Rp 500 ribu tahun 2000-an. Lalu ada produk Indosat Multi Media (IM2) Broom di mana saat itu sim card IM2 dimasukkan ke dalam modem, mengandalkan sinyal maksimal 3,5G untuk menunjang aktivitas browsing, streaming dari komputer jinjing (Laptop).
Era IM2 saat itu, harga kuota Rp 150 ribu hanya untuk 2GB. Koneksi sangat lancar, untuk menunjang aktivitas tugas perkuliahan, browsing, bahkan streaming sesekali. Meski demikian, saat itu berpikir harus hemat, karena kuota mahal.
“Indosat M2 ini jagonya koneksi internet mobile,” pikir penulis mantap saat itu.
Era Internet Bergerak
Indosat terus berinovasi dengan produknya. Era internet bergerak (mobile), masih ada produk kartu Mentari. Produk lain yang pernah digunakan penulis adalah Indosat Matrix, layanan pasca bayar milik Indosat itu begitu hits di eranya sekitar tahun 2005-2006.
Lalu ada Indosat Multi Media Mobile (IM3) Super. Harganya perdananya terjangkau di kantong, hingga akhirnya penulis benar-benar menjadi pelanggan IM3 sejak 2009. Meski koneksi internet saat itu masih berbatas pada 3G HSPA+.
Tidak ada masalah dengan koneksi internet hanya 3G. Buktinya, dipasang pada gadget BlackBerry, yang lagi booming saat itu, toh internet Indosat bisa terus diandalkan untuk bergerak ke sana kemari, mendukung mobilitas pekerjaan.
“Indosat itu sebenarnya jagoan banget buat data,” lagi-lagi pikir penulis saat itu.
Bahkan saat berada di kondisi trafik padat sekalipun, seperti peristiwa ‘Jembatan Kukar Ambruk’ di kota Tenggarong tahun 2011 saat itu, lagi-lagi IM3 saya masih bisa diandalkan mengirim berita dan foto dari BlackBerry. Meski, kecepatan internet sedang tidak kondisi normal.
Jaringan 4G Hadir di Samarinda
Indosat terus mengembangkan teknologinya. Kota Samarinda, sebagai ibu kota Kalimantan Timur sekaligus menjadi kota berpenduduk terbanyak, masuk radar untuk peningkatan jaringan dari 3G menjadi 4G Long Term Evolution (LTE). Persiapan pembangunan jaringan di 2015, akhirnya Indosat menghadirkan sinyal 4G di Samarinda setahun kemudian di 2016.
Hadirnya jaringan 4G LTE di Samarinda, menjadikan penulis terus mengikuti perkembangan teknologi dan semakin paham dengan kualitas internet Indosat, terutama di kota Samarinda.
Sinyal 4G Semakin Luas, Semakin Stabil
Setelah resmi merger dan menjadi Indosat Oooredoo Hutchison 4 Januari 2022, ada yang menggembirakan. Ternyata sejak saat itu, proses integrasi jaringan sedang berjalan. Memang, itu bukan proses yang mudah.
Menggunakan teknologi Multi Operator Core Network (MOCN), untuk menggabungkan sekitar 46 ribu sites di seluruh Indonesia, akhirnya beres di Maret 2023. Apa iya, jangkauan semakin luas, koneksi semakin stabil? Pertanyaan itu mencuat pada penulis.
Tidak ingin buru-buru memberikan kesimpulan. Penulis mencoba membuktikannya sendiri. Bergerak liputan ke sana kemari, bahkan hingga kawasan jauh di Samarinda seperti di Palaran, lalu kawasan Samarinda Utara, hingga Sangasanga di kabupaten Kutai Kartanegara, sinyal 4G Indosat memang semakin luas, internet pun stabil.
Kalau di kawasan tengah kota dan permukiman padat di Samarinda, integrasi jaringan benar-benar terasa bagi penulis. Sinyal memang semakin kuat, internet bisa berjalan mulus.
Seingat penulis, sebelum menjadi Indosat Ooredoo Hutchison, sinyal 4G di kawasan-kawasan itu masih naik turun, bahkan drop ke satu bar sinyal. Atau bahkan hilang sama sekali. Tapi kali ini, jauh lebih baik.
Indosat Menembus Nusantara
Presiden Joko Widodo pada Oktober 2019 mengumumkan Sepaku di Penajam Paser Utara menjadi ibu kota baru Indonesia, yang kini disebut Ibu Kota Nusantara (IKN), atau Nusantara.
Di waktu yang sama, penulis melakukan peliputan ke Sepaku. Tentu, kartu IM3 pada Ponsel penulis, jadi andalan agar bisa terus terhubung dengan internet.
Dalam perjalanan ke Sepaku, untuk melihat lebih dekat Sepaku dan respons warga berkaitan penetapan sebagai IKN, melalui jalan berliku. Tidak sedikit ruas jalan masih proses pengecoran, tidak sedikit juga jalan masih rusak. Kiri kanan jalan dilalui penulis, bangunan masih bisa dihitung dengan jari.
Di jalan berliku, bahkan berada di hutan, sinyal Indosat masih bisa diandalkan di jaringan 4G. Meski sesekali, turun ke 2G.
Tiba di kantor Camat Sepaku, bahkan menginap di penginapan kawasan sekitar Pasar Rabu di Sepaku, Indosat 4G begitu mentereng. Alhasil, mengirim berita saat di penginapan berjalan mulus.
“Alhamdulillah, Indosat bagus di sini,” gumam penulis saat di kamar penginapan itu.
Indosat Merdeka di Nusantara
Pada 17 Agustus 2023, hampir empat tahun kemudian, penulis berkesempatan lagi meliput upacara Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia di IKN di Sepaku. Kali ini, perjalanan ke IKN begitu mulus. Sinyal 4G Indosat pun nyaris tidak ada kendala selama di perjalanan.
Apel Hari Kemerdekaan berlangsung tepatnya di Sumbu Kebangsaan, yang menjadi area antara lain Istana Presiden, Sekretariat Presiden serta Kantor Kementerian Koordinator. Lokasi itu sebelumnya adalah hutan belantara, yang kini perlahan dan dalam proses akan berdiri kantor-kantor penting itu.
Penulis berselancar internet dengan lancar. Bahkan menonton YouTube berkualitas Full HD. Kok lancar sekali? Penulis pun penasaran, dan menguji kecepatan internet menggunakan aplikasi Speedtest milik Ookla®.
Diperoleh kecepatan unduh (download) 139 Mbps dan unggah (upload) 14,8 Mbps. Latensi saat pengujian di Sumbu Kebangsaan itu diperoleh 72 milisecond (ms). Hasilnya memang mengejutkan. Ternyata memang sinyal 4G Indosat merdeka di Nusantara.
Saat pengujian di kota Samarinda, penulis bisa mendapatkan latensi terendah menyentuh 33 ms, dengan kecepatan rata-rata 50-100 Mbps. Bahkan, di beberapa titik, kecepatan sempat didapatkan tembus 200 Mbps. Meski memang kedua angka itu masih di bawah 100 ms sebagai syarat kestabilan koneksi internet.
Prio Sasongko, SVP Head of Region Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua (Kalisumapa) IM3 menjelaskan, sementara ini ada 3 site pemancar 4G di kawasan IKN yang saat ini pembangunannya sedang berproses.
“Kita sudah hadir di sana. Ada tiga site. Karena baru cover untuk pekerja di sana, untuk pembangunan infrastruktur di sana,” kata Prio, ditemui penulis di Samarinda, Sabtu 19 Agustus 2023.
Pengembangan infrastruktur jaringan di IKN menurut Prio masih menunggu road map penempatan pemancar, yang diatur Otorita IKN bersama dengan Kementerian Kominfo.
Indosat dipastikan memiliki rencana penguatan jaringan di ibu kota nusantara (IKN), dan menyesuaikan dengan penempatan site pemancar sebagaimana diatur Badan Otorita IKN.
“Kami di IKN ada tiga site. Di dekat Istana Negara, asrama pekerja dan simpang IKN. Kami akan tambah satu lagi karena kapasitas mulai penuh,” sebut Prio Sasongko, saat media update di Hotel Ibis Samarinda, Jumat 15 September 2023, yang juga dihadiri oleh penulis.
“Di sekitar IKN juga saat ini, sudah ramai kos-kosan, rumah makan, sudah banyak sekali. Kami bangun 8 site pemancar di situ. Kami serius melihat prospek di IKN ini,” tambah Prio Sasongko.
Prio Sasongko juga menjelaskan, Indosat menilai Kalimantan Timur adalah provinsi sangat menarik untuk berbisnis.
“Karena selain tempat yang sangat menarik, perekonomian juga tumbuh tinggi. Saat bersamaan kami juga memperkuat jaringan menjadi luar biasa,” jelas dia.
Seratus Persen Selimuti Samarinda
Perkuatan jaringan dilakukan Indosat, di antaranya dengan menambah backbone fiber optic di jalur Balikpapan-Samarinda, sehingga kestabilan internet menjadi jauh lebih baik lagi.
Indra Wachyudi, AVP Head of Kalimantan Technology IM3 menjelaskan, jaringan Indosat kini telah menjangkau 88 persen populasi Kalimantan Timur di 10 kabupaten/kota, dari total keseluruhan sekitar 2,3 juta penduduk. Di Samarinda bahkan sudah menjangkau 100 persen populasi.
“Jumlah pemancar BTS (Base Transceiver Station) kita ada 644 di tahun sebelumnya. Sekarang menjadi 1.049. Ini artinya sudah kita tingkatkan site kita hampir dua kali lipat. Bahwa dengan demikian, peningkatan jaringan menambah jangkauan sinyal di tengah masyarakat,” kata Indra Wachyudi, di kesempatan yang sama 15 September 2023 di Samarinda.
“Dan cakupan sinyal bertambah luas, menandakan sinyal kita dinikmati semua masyarakat Samarinda. Kita juga konsen menambah kapasitas. Di mana, InsyaAllah di bulan Oktober mendatang, kapasitas fiber optic kita jadi lebih besar, core the centralization. Progres ini yang harus kita sampaikan ke tengah masyarakat,” jelas Indra Wachyudi.
Masih di kesempatan yang sama, Wisnu Wardhana, VP Head of Media Management IM3 juga menambahkan, dengan beragam upaya dilakukan saat ini dan akan terus dilakukan, tentu akan memberikan pengalaman luar biasa bagi pelanggan.
“Aktivitas internet menjadi lebih stabil, sehingga meningkatkan kepercayaan pelangggan di Samarinda saat menggunakan IM3. Kami terus kampanyekan selalu nyambung dengan sinyal IM3,” kata Wisnu Wardhana.
Indosat Semakin Bisa Diandalkan
Kualitas Indosat jauh lebih baik saat ini, itu yang dialami sendiri oleh penulis. Pernyataan Indosat selimuti Samarinda dengan sinyal 4G bukanlah berlebihan, melainkan kenyataan di lapangan memang begitu.
Teknologi MOCN yang diterapkan saat proses integrasi jaringan, benar-benar terbukti di lapangan. Pun demikian dengan belanja modal Rp 13 Triliun, inilah yang dilakukan Indosat untuk pengguna setianya, di Samarinda dan kabupaten/kota sekitarnya.
Pun akhirnya, penulis kini beralih menggunakan layanan Pascabayar IM3 Prime, sejak 14 Juni 2023, menjadikannya sebagai internet utama untuk menunjang aktivitas keseharian di jaringan internet berkualitas Indosat. Tentunya untuk menunjang pekerjaan sehari-hari.
“Indosat ini memang jagoannya internet. Selalu nyambung dengan sinyal IM3. Sekarang jauh lebih baik,” kesimpulan penulis.
Penulis : Saud Rosadi
*) Penulis adalah wartawan aktif di media niaga.asia yang berkantor di Samarinda, provinsi Kalimantan Timur
Tag: BisnisBroadbandIbu Kota NusantaraIKNIM3IndosatIndosat Ooredoo HutchisonInternetKorporasiSamarindaTelekomunikasi