Inflasi Kaltim Bulan Mei 2024 Sebesar 3,29 Persen, Tertinggi Masih di Berau

Kepala BPS Kaltim, DR Yusniar Juliana, SST, MIDEC. (Foto BPS Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dibandingkan Bulan Mei 2023, inflasi di Kalimantan Timur (Kaltim) Bulan Mei 2024 sebesar 3,29 persen (lebih tinggi dibandingkan angka inflasi nasional 2,84 persen) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,22.

Inflasi tertinggi masih di Kabupaten Berau sebesar 3,76 persen dengan IHK sebesar 107,56 dan terendah terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 3,06 persen dengan IHK sebesar 107,68.

Pada Mei 2024, tingkat inflasi m-to-m tertinggi terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 0,49 persen dan terendah terjadi di Kabupaten Berau sebesar 0,03 persen.

Demikian dilaporkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, DR. Yusniar Juliana, SST, MIDEC dalam berita resmi statistik (BRS) yang disampaikan, Senin (3/6/2024).

Sumber: BPS Kaltim.

Diterangkan, inflasi sebesar 3,29 persen tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,92 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,95 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,61 persen.

Kemudian, kelompok kesehatan sebesar 4,82 persen; kelompok transportasi sebesar 4,22 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,38 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,03 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran  sebesar 1,16 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,73 persen.

“Sebaliknya, terdapat dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,36 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,32 persen,” ujar Yusniar.

Sumber: BPS Kaltim

Sedangkan  tingkat inflasi month to month (m-to-m) Mei 2024 sebesar 0,19 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Mei 2024 sebesar 1,75 persen.

Nilai tukar petani

Pada bagian nilai tukar petani (NTP), menurut Yusniar, terjadi penurunan. Penurunan NTP disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 1,55 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) hanya turun sebesar 0,35 persen.

“NTP Mei 2024 pada masing-masing subsektor: Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 102,95, Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 116,75, Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 181,25, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 106,50, dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 99,17,” ungkapnya.

Pada Mei 2024, terdapat satu subsektor yang mengalami kenaikan NTP yaitu subsektor peternakan sebesar 1,48 persen. Sebaliknya, empat subsektor mengalami penurunan yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 1,84 persen, subsektor hortikultura sebesar 1,24 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,70 persen, dan subsektor perikanan sebesar 0,11 persen.

Kemudian, lanjut Yusniar, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Mei 2024 sebesar 141,22 atau turun 1,63 persen dibandingkan dengan NTUP pada April 2024 yang tercatat sebesar 143,55.

Terdapat satu subsektor yang mengalami peningkatan NTUP yaitu, subsektor peternakan sebesar 1,30 persen. Sebaliknya, empat subsektor mengalami penurunan NTUP yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 2,12 persen, subsektor hortikultura sebesar 1,76 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,16 persen, dan subsektor perikanan sebesar 0,83 persen.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: