JAKARTA.NIAGA.ASIA – Program prioritas Kementerian Perdagangan tahun 2025 ada sebelas. Pertama, pengembangan e-commerce. Kedua, fasilitasi pelaku usaha ekspor melalui exportcenter, temu bisnis, dan fasilitasi perizinan. Ketiga, fasilitasi pelaku usaha pasar domestik melalui fasilitasi kemitraan pemasaran, bantuan peralatan/sarana, dan sertifikasi produk dalam negeri.
Keempat,pengamananperdaganganinternasionalyangmeliputi tindakan pengamanan perdagangan, penanganan kasus trade remedies,dan hambatan teknis perdagangan.
Kelima, Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), Sarana Resi Gudang (SRG), dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) melalui pengawasan transaksi dan kepatuhan pelaku usaha, dan warehouse management system.
Keenam, pengembangan perdagangan antarwilayah di Indonesia melalui pameran produk dalam negeri, kampanye bangga buatan Indonesia, business matching dalam negeri, serta pembangunan pusat promosi produk unggulan daerah.
Ketujuh, pengembangan SDM melalui pendidikan vokasi D3 metrologi dan instrumentasi, pelatihan fungsional, dan teknis bidang perdagangan. Kedelapan, penyediaan data barang kebutuhan pokokdan penting (bapokting) yang meliputi penyediaan data harga bapokting, dan pemantauan perdagangan komoditaspenting.
Kesembilan, perlindungan konsumen melalui edukasi konsumen, pengawasan kegiatan perdagangan, dan pengawasan post border. Kesepuluh, perundingan perdagangan internasional yang meliputi perundingan dan ratifikasi perjanjian internasional. Kesebelas, promosi ekspor yang meliputi Trade Expo Indonesia (TEI), misi dagang, pameran dalam dan luar negeri, serta branding produk lokal.
Demikian disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, hari Kamis, (13/6/2024) di Jakarta.
Selain itu,Mendag ZulkifliHasan mengapresiasi persetujuan yang diberikan Komisi VI DPR RI terkait usulan Kemendag yang mengajukan penambahan anggaran tahun 2025 sebesar Rp2,40 triliun.
Usulan tersebut telah disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia melalui surat Nomor PR.002/239/M-DAG/SD/4/2024 perihal Permohonan Tambahan Anggaran Tahun 2025 pada 30 April 2024.
Penambahan anggaran akan dialokasikan untuk peningkatan peran 46 perwakilan perdagangan di negara tujuan ekspor berupa promosi dagang,market intelligence, forum bisnis, danpenjajakan kesepakatan bisnis(business matching).
Selanjutnya, untuk pengembangan perdagangan antar wilayah berupa pembangunan sistem data dan monitoring perdagangan antar wilayah, pameran dan misi dagang daerah di setiap provinsi, kerja sama antar daerah di setiap provinsi, dan perlindungan konsumen; serta peningkatan ekspor produk berteknologi menengah dan tinggi berupa pameran dagang,
misi dagang, integrasi informasi ekspor, pembinaan UMKM ekspor, dan pengamanan perdagangan.
Tentang realisasi anggaran Kemendag Tahun 2023 dan Semester I Tahun 2024 Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, realisasi anggaran Kementerian Perdagangan Tahun 2023 sebesar Rp2,331triliun atau 97,53 persen dari total pagu.
“Realisasi anggaran tersebut lebihtinggi dibandingkan dengan realisasi anggaran Kementerian Perdagangan tahun 2022 sebesar 96,89 persen,” katanya.
Adapun pada 2024, realisasi anggaran Kementerian Perdagangan per 12 Juni 2024 sebesar Rp734,337 miliar atau 37,33 persen dari total pagu Kementerian Perdagangan
Komisi VI DPR RI mengapresiasi realisasi penyerapan anggaran tahun 2023 serta mendorong Kementerian Perdaganganuntuk meningkatkan kinerja dan realisasi penyerapan anggaran tahun 2024.
Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan
Tag: RAPBN 2025