![](https://www.niaga.asia/wp-content/uploads/2023/08/WhatsApp-Image-2023-08-29-at-13.25.03.jpeg)
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Gubernur Kaltim Isran Noor menyebut kepedulian dalam menjaga lingkungan menjadi tanggung jawab bersama.
Hal itu disampaikan Isran saat membuka Workshop Pelaksanaan Nilai Ekonomi Karbon dan Program Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Berbasis Hutan dan Lahan di Provinsi Kaltim, Selasa (29/8) di Hotel Novotel Balikpapan.
Giat yang diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kaltim itu turut dihadiri Bupati Kutim, Bupati Paser, serta anggota DPR RI yang juga mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
“Soal lingkungan, bagaimana memeliharanya itu merupakan tanggung jawab kita bersama. Masyarakat dan pemerintah. Jangan pemerintah yang jadi kepala merusak lingkungan,” kata Isran.
Bahkan, lanjut orang nomor satu di lingkungan Pemprov Kaltim itu, sejak lebih dari 10 tahun lalu Kaltim sudah membangun sebuah regulasi berupa Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur untuk bagaimana aktif melaksanakan pemeliharaan lingkungan.
“Kita bekerja sama dengan berbagai pihak, baik yang ada di lingkungan pemerintah dan masyarakat, swasta, LSM, bahkan bekerja sama dengan berbagai belahan dunia,” ungkapnya.
Faktanya, upaya yang dilakukan berhasil. Berdasarkan kinerja, Kaltim sudah berhasil menurunkan emisi karbon diogsit ekuivalen sebesar 32 juta ton.
Bahkan sudah dibayarkan oleh World Bank USD 20,9 juta dari total USD 110 juta. Dana kompensasi itu telah disalurkan ke Kabupaten dan Kota di mana masyarakat penerimaan manfaat yang secara konsisten menjaga hutan.
“Itu adalah hasil dan usaha yang dibuat oleh pemerintah dan masyarakat Kaltim. Dengan berhasil itu menjadi tantangan bagi kita, jangan sampai dengan keberhasilan ini, malah menurunkan kinerjanya. Tantangan bagi kita supaya lingkungan terpelihara dengan baik,” pungkasnya.
Penulis: Heri | Editor: Intoniswan