SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Selalu ada jalan keluar ketika kita terus berusaha. Kalimat penyemangat itu mungkin layak ditujukan, salah satunya bagi pelamar kerja yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Tim media sosial instagram @lokersamarindaterbaru berinisiatif mengedukasi dan berbagi tips pencari kerja berkaitan cara melamar kerja yang baik.
Tim Loker Samarinda Terbaru mengemasnya dalam kegiatan Sharing Santai di Second Floor Cafe Jalan Ir H Juanda, Minggu 30 Juni 2024.
Tidak hanya sekadar sharing flyer lowongan kerja (Loker) di akun mereka, lewat kegiatan Sharing Santai, tim Loker Samarinda Terbaru juga menghadirkan langsung praktisi perusahaan. Tematiknya kali ini di sektor pertambangan, dengan mendatangkan Human Resource & General Affair (HRGA) salah satu perusahaan tambang batu bara, Ryan Ade Putra.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk memfasilitasi teman-teman yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja, untuk bisa lebih tahu tips melamar kerja yang baik, dan lebih berkembang di tempat kerjanya. Bisa di sektor tambang, dan dunia kerja secara umum,” kata Abdul Rahman, administrator utama akun @lokersamarindaterbaru.
Rahman bilang, selain akun instagram yang akan membagikan info Loker setiap harinya, timnya juga mengelola grup WhatsApp dan Telegram, sebagai sarana berbagi informasi dan diskusi bagi pencari kerja.
“Buat bergabung, bisa follow instagram kami @lokersamarindaterbaru. Kami informasikan Loker di feed ataupun story. Juga ada barcode buat di-scan (dipindai), ada link untuk bergabung di grup WhatsApp. Di Telegram (Messenger) juga sama,” ujar Rahman.
Animo pencari kerja bergabung di grup itu menurut Rahman sangat besar. Dari info Loker yang dibagikan setiap hari, kembali ke personal masing-masing para pencari kerja. Meski begitu, menurut Rahman timnya juga mengajak bertemu langsung para pencari kerja lewat Sharing Santai.
“Setiap hari kita bagikan info Loker. Kembali ke teman-teman pencari kerja. Ada juga yang milih-milih pekerjaan kan? Di situ mungkin bagaimana kita kasih tahu lagi, awalnya bingung cara lamar kerja yang baik. Kiita berharap teman-teman tadinya belum keterima kerja, setelah dari sharing santai ini bisa keterima kerja,” sebut Rahman.
Tematik Sharing Santai di Semua Bidang
Berkaitan kegiatan Sharing Santai, Rahman menerangkan tematik tiap pertemuan dua pekan sekali akan terus berganti di berbagai sektor pekerjaan, menyesuaikan dengan narasumber yang diundang. Tentunya juga tergantung antusiasme para pencari kerja di tiap pertemuan.
Bahkan, di pertemuan Sharing Santai itu, tidak menutup kemungkinan mempertemukan langsung perusahaan yang sedang menyediakan Loker dengan calon pelamar kerja.
“Awal ide dari Sharing Santai ini hanya memfasilitasi pelamar dengan pihak perusahaan. Di luar itu, mungkin dari HRD ingin kasih informasi Lokernya itu kembali kepada perusahaannya. Intinya, di sini kami hanya memfasilitasi teman-teman agar lebih paham dunia kerja,” terang Rahman.
“Karena teman-teman kan banyak juga yang mengeluhkan dengan mengirim pesan lewat DM (di Instagram), makanya kita kemas diskusi santai ini,” tambah Rahman .
Tim @lokersamarindaterbaru sendiri terbentuk lewat pertemuan bareng di 2021 lalu. Setelah sempat vakum, lanjut Rahman, tahun ini tim kembali menguatkan komitmen bergerak membantu pencari kerja lewat diskusi dan terealisasi hingga kegiatan Sharing Santai kali kedua.
“Bagi teman-teman GenZ, sharing santai ini menambah semangat mereka. Teman-teman GenZ maunya praktis kan? Lewat diskusi ini selain bagi pengalaman, juga bisa sharing langsung praktisi di dunianya. Buka wawasan teman-teman,” ungkap Rahman.
Yang sempat menggelitik, pada sesi Sharing Santai pertama sebelumnya, terungkap ada GenZ yang ingin mendapatkan uang tanpa harus lelah bekerja.
“Jadi lewat sharing santai ini, kita rubah pola pikir mereka, bahwa tidak semudah itu,” sebut Rahman lagi.
“Harapan kita, Sharing Santai ini lebih dikenal lagi. Forum ini gratis buat teman-teman, dan maksimalkan peluang untuk datang menyimak beragam tips dunia kerja. Jadi dari sini, kita ingin membantu mengurangi pengangguran di Samarinda. Dari forum ini, ilmunya sudah dapat. Selain itu juga agar pencari kerja di Samarinda tidak kalah bersaing dengan pencari kerja dari luar Samarinda,” jelas Rahman.
Lulusan SMA/SMK-S1 Punya Peluang Sama
Ryan Ade Putra, HRGA salah satu perusahaan tambang mengapresiasi tingginya antusias pencari kerja mengikuti diskusi Sharng Santai dunia kerja.
Menurut Ryan, saat ini lulusan SMA/SMK hingga S1, sama-sama punya peluang bekerja di perusahaan
“Dari sisi sudut pandang perusahaan, SMK atau S1, itu tergangung dsri kebutuhan perusahaan. Perusahaan pada umumnya middle low, mereka akan cari yang sudah berpengalaman. Jadi tidak usah capek-capek diajari dari nol lagi karena mereka sudah siap kerja meski dari SMK, langsung diambil (diterima kerja),” kata Ryan.
“Tapi beberapa perusahaan lain menerapkan standardisasi, karena lulusan S1 menurut mereka lebih berkompeten. Misal dalam mengatasi masalah, menangani pekerjaan baru, mereka (lulusan S1) lebih cepat bradaptasi,” ujar Ryan.
Untuk itu, peluang lulusan SMA/SMK maupun S1 untuk bekerja di perusahaan bergantung kepada kebutuhan tiap perusahaan.
“Tapi tidak menutup kemungkinan yang belum kuliah, atau cuma lulusan SMA dan SMK, berpeluang besar bekerja di perusahaan. Menurut saya seperti itu,” terang Ryan.
“Di perusahaan swasta rata-rata S1 lebih diprioritaskan. Tapi sebagian kecil ada mencari lulusan SMA/SMK. Kembali ke calon pelamar pintar-pintar cari Loker di sosial media. Loker bayak mungkin belum ketemu yang tepat. Manfaatkan teknologi,” saran Ryan.
Dijelaskan Ryan, sejatinya tidak ada perbedaan antargenerasi 80, 90, milenial maupun GenZ di dunia kerja. Yang terpenting, adalah mentalitas dan profesionalisme yang bersangkutan saat bekerja.
“Semua generasi sama. Kembali ke diri untuk mengasah kemampuan. Kalau tidak siap kerja di bawah tekanan dan tidak cepat beradaptasi, akan terkikis,” kata Ryan mengingatkan.
“Sekarang ini ada istilah Work Hard (kerja keras), ada Work Smart (kerja cerdas) misal menggunakan robot. Ini masalah besar soal kemampuan SDM. Jadi saran saya perbanyak ilmu soft skill,” sebut Ryan lagi.
Masih disampaikan Ryan, dia kurang sependapat dengan anggapan bahwa tenaga kerja dari luar lebih mumpuni ketimbang tenaga kerja lokal.
“Saya kurang setuju dengan itu. Mungkin meeka liat dari skup kecil. Mungkin di luar cara didik lebih keras. Tapi menurut saya, pekerja dalam negeri punya kemampuan daya juang untuk terus mengembangkan diri mereka,” jelas Ryan.
Penulis: Saud Rosadi | Editor: Saud Rosadi
Tag: KaltimKetenagakerjaanLowongan KerjaSamarinda