TANJUNG REDEB.NIAGA ASIA — Pulau Besing, salah satu destinasi wisata alam di Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau yang memadukan pemandangan hutan bakau dan hewan endemik Kaltim, Bekantan, dan juga menjadi habitat kelelawar besar atau kaluang yang hidup di sekitar sungai.
Wisata Pulau Besing kini semakin menarik. Wisatawan yang berkunjung bisa menggunakan kapal wisata untuk menyusuri keindahan sungai sekitar Pulau Besing sejauh 5 kilometer, mengeksplor dan melihat keindahan Pulau Besing lebih dalam lagi, dengan durasi kurang lebih dua jam mengitari kawasan Pulau Besing.
Tidak hanya keindahan alam yang ditawarkan, ketika senja menuju malam hari, wisatawan juga bisa melihat langsung penampakan kelelawar yang terbang bebas di sekitarnya.
Dengan hadirnya destinasi wisata Susur Sungai Pulau Besing ini, menjadi alternatif bagi wisatawan yang berkunjung ke Berau untuk menikmati suasana alam yang asri, tanpa harus jauh dari pusat perkotaan.
Di sela kunjungannya, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, wisata Pulau Besing menjadi salah satu pilihan destinasi yang bisa direkomendasikan kepada wisatawan ketika berkunjung ke Berau.
“Pulang Besing menjadi salah satu destinasi wisata yang berpotensi premium, jarang susur sungai yang pemandangannya bisa melihat habitat Kaltim seperti ini,” kata dia di atas kapal wisata Susur Sungai Pulau Besing, Minggu 22 September 2024.
Pulau Besing ini mengkombinasikan dua kehidupan habitat yang berbeda yakni bekantan dan kelelawar. Oleh karena itu, Akmal mengajak Pemprov Kaltim bersama pemerintah kabupaten Berau, untuk mengembangkan Pulau Besing menjadi tempat wisata berjangka waktu panjang.
“Memang tidak mudah (menjaga keasrian habitat). Di sini dalam satu pulau ada tiga entitas berbeda yang hidup berdampingan. Di mana ada bekantan, kelelawar dan manusia masyarakat sekitar yang hidup bersamaan,” jelasnya.
Akmal biang, terkadang semakin berkurangnya habitat asli daerah di suatu tempat itu kebanyakan karena ulah manusia yang tidak mampu menjaga ekosistem alam.
“Manusia biasa jauh lebih agresif. Takutnya ketika tidak ada kebijakan yang tepat dari pemerintah untuk menjaga entitas bekantan dan kelelawar, ini bisa hilang,” terang Akmal Malik.
Untuk menjaga kekayaan alam dan keberlangsungan hidup hewan endemik Kaltim, Akmal meminta pemerintah Berau menciptakan langkah-langkah antisipatif untuk menjaga kawasan di Pulau Besing.
“Ini sebuah kondisi langka loh. Biasanya di setiap daerah, seperti kelelawar sendiri, tempatnya bekantan sendiri,” ucap Akmal.
“Jadi tempat ini sangat bagus untuk dieksplor menjadi salah satu destinasi wisata yang unik. Jadi kita tidak melihat hanya pulau saja, tapi ada komoditi alam lainnya yang hidup berdampingan,” jelas Akmal.
Akmal juga mengajak para perguruan tinggi di Kaltim untuk melakukan langkah-langkah baik dalam pengembangan Pulau Besing di masa mendatang.
“Saya ingin mengajak semua pihak, Universitas Mulawarman dan semua entitas, ayok dong kita buat langkah antisipasi agar ini menjadi destinasi yang unik. Saya pikir tidak banyak di Indonesia,” jelasnya.
Akmal juga menyarankan, ke depan armada kapal susur sungai Pulau Besing bisa ditambah lewat bantuan maupun kerja sama pihak manapun.
“InsyaAllah, saya tidak mau menjanjikan apa- apa, kita akan gali pembiayaannya. Mudahan ada satu lagi kapal yang lebih besar dan lebih cepat. Kalau ada rejeki bagi komunitas Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang ada di sana, kita berikan bantuan,” demikian Akmal Malik.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Akmal MalikBerauPariwisata