Kaltim Masih Aman dari Sebaran Cacar Monyet

Cacar monyet (sumber : Kemenkes)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Kementerian Kesehatan melaporkan 14 kasus cacar monyet (Monkeypox) di Indonesia, hingga Kamis 26 Oktober 2023. Sejauh ini, Kalimantan Timur masih terbebas dari penularan Monkeypox (Mpox).

Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, di Samarinda, kemarin.

“Di sini belum ada, tetapi kita tetap meningkatkan kewaspadaan saja. Dengan cara melaporkan ada atau tidaknya penyakit cacar monyet ini setiap minggunya, untuk meningkatkan kewaspadaan dini di masyakat,” kata Jaya.

Penularan Mpox yang disebabkan virus mengancam perilaku seksual seseorang yang berisiko, seperti biseksual, meski bersifat ringan. Penularannya bisa terjadi melalui kontak langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi.

“Gejala penyakit cacar monyet ini berlangsung selama 2 – 4 minggu. Bisa juga melalui benda yang terkontaminasi virus Mpox,” ujar Jaya Mualimin.

Jaya bilang, dari data dilansir Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), sekitar 83 persen Mpox terjadi pada Laki-laki Suka Laki (LSL).

“Saat dilakukan tes 7,4 persen pernah positif HIV. Selain itu juga dilaporkan kasus ini menular 82,5 persen melalu seks,” sebutnya.

Diketahui, penyakit tersebut cenderung menyerang kulit berupa bintik-bintik mirip dengan penyakit cacar, namun sedikit lebih lebar. Menurut laporan epidemiologi penyebaran penyakit ini sangat cepat.

Jaya mengimbau apabila masyarakat menemukan ciri seperti itu dapat segera memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat.

Dinas Kesehatan Kaltim juga pastinya segera melakukan pengujian lebih lanjut kepada pasien yang terserang penyakit Mpox, serta melakukan penutupan pintu masuk ke Kaltim untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

“Melalui sampel darah untuk dilakukan pemeriksaan. Jika hasilnya negatif, itu mungkin bukan cacar. Namun, jika hasilnya positif, itu adalah tanda bahwa monkeypox sudah masuk ke Kaltm,” terangnya.

“Obatnya hampir mirip-mirip pada cacar umumnya dan juga penyakit cacar memang ada vaksin-nya,” Jaya menambahkan.

Kendati demikian, Jaya memastikan pihaknya akan selalu memantau serta mengawasi sebaran Mpox ini, agar ke depannya tidak akan menyebar di wilayah Kalimantan Timur.

“Penyakit ini belum mencapai status pandemi ataupun menyebabkan kematian,” demikian Jaya Mualimin.

Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: