SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim melalui Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) bersama Pusat Penelitian Kesetaraan Gender dan Perlindungan Anak Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unmul
menyusun buku profil gender perempuan dan anak.
Kepala Seksi Data dan Informasi Anak Dinas DKP3A Kaltim Syahridah mengatakan, penyusunan buku profil gender perempuan dan anak ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi, peran dan tantangan yang dihadapi perempuan dan anak di Kaltim yang dihadapi saat ini.
“Munculnya pembuatan buku profil gender perempuan dan anak ini untuk memberikan data dan informasi yang kuat untuk merumuskan kebijakan yang lebih responsif atas kesetaraan gender perempuan dan anak,” kata Syahridah di kantornya, Jalan Dewi Sartika Samarinda, Jumat 13 Desember 2024.
Syahridah menjelaskan buku profil gender perempuan dan anak ini akan disebar ke instansi terkait, serta akademisi, yang berperan dalam proses penyusunannya seluruh kabupaten/kota di Kaltim.
“Pendistribusiannya akan diserahkan ke masing-masing instansi dan jumlah cetaknya akan dengan menyesuaikan anggaran yang ada,” ujar Syahridah.
Sementara, Ketua Pusat Penelitian Kesetaraan Gender dan Perlindungan Anak (P2KGPA), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unmul Suryaningsih menekankan pentingnya keseragaman data perempuan dan anak untuk mendukung pengambilan kebijakan kesetaraan gender.
“Saat ini DKP3A sering kesulitan mengumpulkan data gender dari OPD (organisasi perangkat daerah), karena perbedaan format dan indikator,” kata Suryaningsih.
Menurut Suryaningsih, keseragaman data ini diperlukan untuk memudahkan akses mendapatkan data saat diperlukan untuk kebutuhan akademisi dan lainnya.
Oleh karena itu, dia menyarankan dalam pengumpulan data DKP3A Kaltim bisa mengundang masing-masing OPD terkait.
“Salah satunya dengan mengundang semua kabupaten/kota untuk membahas bidang kesehatan, lalu dilanjutkan dengan bidang lain seperti pendidikan dan sosial. Strategi ini akan mempercepat pengumpulan data yang akurat,” imbuhnya.
Tim P2KGPA LP2M Unmul Juli Nurdianan berpendapat bahwa permasalahan anak dan gender di Kaltim dianggap saling berkaitan dengan aspek lain, seperti ekonomi dan kesehatan masyarakat.
“Kesetaraan gender bukan hanya tentang perempuan, tetapi peran yang seimbang antara laki-laki dan perempuan. Begitu pula dengan isu anak, harus dilihat secara komprehensif,” kata Juli.
Juli menjelaskan hadirnya buku ini memberikan gambaran khusus terhadap tingkat kualitas anak di Kaltim dan menjadi masukan penting untuk menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran ke depannya, terhadap kesetaraan gender perempuan dan anak.
“Buku profil perempuan dan anak menyajikan data tentang hak-hak anak berdasarkan beberapa klaster yakni hak sipil, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan khusus,” demikian Juli Nurdianan.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: KaltimKesetaraan Gender